Diprotes karena Akan Ubah Kawasan Radio Malabar Gunung Puntang, Anji Beberkan Rencana Sebenarnya

- 27 Oktober 2020, 12:01 WIB
Musisi Anji Manji yang akan merenovasi kawasan Radio Malabar dan Gunung Puntang.
Musisi Anji Manji yang akan merenovasi kawasan Radio Malabar dan Gunung Puntang. /Instagram/duniamanji

PR BEKASI – Pelantun lagu 'Dia', Erdian Aji Prihartanto yang lebih dikenal dengan Anji atau Manji, dikabarkan sedang menata dan membenahi kawasan Gunung Puntang, Bandung.

Sehingga, kawasan gunung puntang pun akan ditutup, terutama di kawasan radio malabar hingga bagian sungai di belakang sampai tempat rehabilitasi Owa Jawa. 

Anji akan membuka tempat baru yang bagus dan keren. Sebelumnya, ia sudah mencari lokasi-lokasi yang bisa digunakan di sekitaran sungai.

Baca Juga: Tidak Perlu Datang ke Lokasi, Cek dan Pesan Indekos Cukup Lewat Aplikasi Ini

Kabar tersebut, Anji bagikan di akun media sosial Instagram pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Menanggapi unggahan Anji itu, ada warganet yang menyampaikan kekecewaannya melalui direct message  tentang apa yang dilakukan oleh Anji, karena baginya kawasan gunung Puntang terutama Radio Malabar adalah kawasan yang memiliki nilai sejarah. DM dari warganet itu Anji unggah ulang di Instagramnya.

“Saya baru tahu kalau di area bekas reruntuhan Radio Malabar sedang dibangun Camping Ground yang digagas oleh Mas Anji. Jujur pertama saya lihat dan baca hal pertama yang ada dipikiran saya ya kecewa. Karena dengan nilai historis Radio Malabar tiba-tiba dibuat bangunan baru yang rencananya akan ada tempat konser musik pula. Hal yang sebenarnya bisa dilakukan di Dome Sabilulungan, gedung pertunjukan yang ada di Soreang,” tulis DM dari warganet.

Setelah mendapat DM tersebut, dalam kesempatan yang sama, Anji menjelaskan tujuannya dan apa yang akan dilakukan sebenarnya di kawasan Radio Malabar.

Baca Juga: Kecam Pernyataan Emmnauel Macron yang Telah Hina Islam, GP Ansor Desak Jokowi Segera Ambil Sikap

Dia mengatakan bahwa yang ia lakukan adalah membersihkan area Radio Malabar yang tertutup oleh semak belukar sehingga menjadikan auranya begitu mistis. Padahal menurutnya, ia merasa nyaman ketika berada di sana.

“Padahal saya pernah seorang diri tengah malam di tempat itu, perasaannya nyaman-nyaman saja. Yang diangkat seharusnya bukan mistisnya tetapi sejarah dan budayanya,” kata Anji, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan instagram @duniamanji pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Sisa bangunan bersejarah Radio Malabar Puntang harus diistimewakan. Bangunan itulah yang menjadi prioritas Anji untuk dibuka.

Selain itu, Anji akan mengelola sampah di lokasi wisata Gunung Puntang, kemudian membangun dan memperbaiki toilet di titik-titik penting untuk camping.

Baca Juga: Elektabilitasnya Salip Prabowo dan Anies, Ganjar Pranowo: Saya Mau Urus Mudik Saja

Ia juga akan menertibkan wilayah-wilayah yang bisa digunakan untuk camping atau tidak.

Anji mengajak teman-teman pecinta alam yang melakukan protes untuk datang ke Puntang dan menunjukkan apa yang akan dia lakukan.

Pria berusia 42 tahun itu juga berpesan untuk sama-sama membangun dan memelihara Gunung Puntang dan Radio Malabar.

Radio Malabar yang dibangun 1917 dan diresmikan 1923 pernah tercatat sebagai pemancar ark paling kuat yang pernah ada di dunia.

Baca Juga: Pangandaran Aman, Akibat Hoaks Gempa dan Tsunami Susulan Pemesanan Hotel Banyak yang Batal

Kawasan Gunung Puntang memiliki banyak situs sejarah yang berkaitan dengan peninggalan sejarah kolonialisme dan kerajaan di Jawa Barat. Dahulu terdapat stasiun radio terbesar di Asia Tenggara yaitu Radio Malabar.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x