PIKIRAN RAKYAT - Seluruh umat muslim baik di Indonesia maupun di negara-negara Islam lainnya dalam hitungan hari akan menjalani puasa Ramadhan 1441 H/2020 M.
Dengan memastikan asupan gizi yang baik saat mengkonsumsi makanan tentunya membuat tubuh tak lemas saat menjalani puasa selama kurang lebih 13 jam.
Untuk itu, salah satu Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah memberikan tips agar tubuh tidak lemas selama menjalani ibadah puasa.
Baca Juga: Merry Riana Sebut Pandemi Virus Corona Ibarat Proses Kepompong Sebelum Jadi Kupu-kupu
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Raissa E Djuanda mengatakan khusus untuk asupan energi sebaiknya memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks ketimbang yang sederhana.
"Tetap makanan bergizi seimbang, karbohidrat pilih yang kompleks dibanding nasi putih bisa diganti dengan nasi merah, kentang, roti gandum," kata Raissa E Djuanda.
Tentunya selain mengkonsumsi karbohidrat, jangan lupa asupan lauk pauk yang beragam dengan tidak melupakan sayuran, buah, serta mikronurien semisal asam lemak omega tiga yang didapatkan dari teri basah, ikan salmon, ikan sarden, dan lele.
Baca Juga: Susul Si Kembar Covid dan Corona, Bayi di India Diberi Nama Sanitiser
Dirinya pun mengingatkan agar tidak lupa asupan protein, dengan mengkonsum protein tentunya meningkatkan massa otot serta menjaga sistem kekebalan tubuh.
"Penuhi kebutuhan protein harian, karena dapat meningkatkan sistem imun dan jaga massa otot, terutama di saat pandemi Virus Corona ini," ujarnya.
Kemudian agar tidak mengalami dehidrasi selama berpuasa, penuhi asupan cairan yang cukup terutama pada saat sahur dan berbuka puasa.
Baca Juga: Diminta Naik Angkot Bagi Penumpang Motor Beda Alamat, Biaya di Tanggung Polisi
Sementara itu, menurut Dr Razeen Mahroof dari Universitas Oxford di Inggris mengatakan bahwa berpuasa memiliki beragam manfaat untuk tubuh, salah satunya adalah membantu untuk menurunkan berat badan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penggunaan lemak untuk energi dapat membantu otot dan mengurangi kadar kolesterol.
Pasalnya saat tubuh menggunakan cadangan glukosa selama puasa, maka lemak untuk energi terbakar, yang mana menghasilkan penurunan berat badan.
Baca Juga: Turki Balas Blokir Situs Arab Saudi dan UAE Soal Pembunuhan Jamal Kashoggi
"Proses diteoksifikasi juga terjadi, karena setiap racun yang tersimpan dalam lemak tubuh dilarutkan dan dikeluarkan dari tubuh," ungkapnya.
Selain untuk menurunkan berat badan, ia mengatakan bahwa puasa juga efektif untuk regenerasi sel-sel kekebalan tubuh.***