Hati-Hati Keracunan! Saat Buka Puasa, Jangan Langsung Makan dan Minum Air Banyak

5 April 2022, 03:00 WIB
Ilustrasi minum air mineral. /Pixabay / GSquare/

PR BEKASI - Sonya Islam, MPH, RD, seorang Ahli Diet, yang dilansir Health Cornell di New York, menyatakan puasa selama bulan Ramadhan menurut dia, adalah latihan mental seperti halnya latihan fisik. 

Berikut ini sejumlah tips tetap sehat saat menjalankan ibadah puasa, menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenam matahari dari Sonya Islam.

Salah satunya jangan langsung makan dan minum air dalam jumlah banyak saat buka puasa Ramadhan.

Baca Juga: 3 Cara Cek Nama Penerima BLT Minyak Goreng 2022

Kebutuhan minum air sedikitnya 8 gelas per hari bisa dipenuhi dengan minum air putih atau air mineral beberapa kali sepanjang malam, bahkan jika Anda tidak merasa terlalu haus.

Hindari kopi, karena minuman berkafein dapat menyebabkan dehidrasi. 

Ingat, berbuka puasa tepat waktu dengan meneguk air sangatlah bagus. 

Minum air putih atau air mineral saat buka memungkinkanmu mendapatkan sumber hidrasi terbaik ke dalam tubuh, sebelum mengonsumsi sejumlah makanan.

Baca Juga: Bocoran One Piece 1046, Kaido Ketakutan, Momonosuke dan Yamato Ikut Bertarung Bersama Luffy

Tapi, berhati-hatilah dan jangan berlebihan dengan minum terlalu banyak sekaligus. 

Mencoba minum beberapa gelas sekaligus dapat mengencerkan elektrolit tubuh Anda, menyebabkan kondisi yang berpotensi fatal yang disebut keracunan air.

Sementara makan makanan dengan nutrisi lengkap memang dianjurkan ketika sahur dan buka puasa.

Anda bisa memperkaya isi piring dengan whole grains, sayur, buah, protein, dan lemak.

Namun, perlu diingat butuh 20 menit jarak dari buka puasa menuju  makanan porsi banyak masuk tubuh.

“Jadi jangan berlebihan dengan makan saat berbuka puasa. Makan dengan penuh perhatian dan mendengarkan ketika rasa lapar Anda benar-benar terpuaskan akan mengurangi stres pada tubuh Anda dan memberi Anda lebih banyak energi daripada makan dalam jumlah besar sekaligus,” kata Sonya dilansir Health Cornell.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Health Cornell

Tags

Terkini

Terpopuler