5 Mitos Cacar Monyet yang Beredar di Masyarakat, Apa Saja?

15 Agustus 2022, 06:37 WIB
Ilustrasi. Simak beberapa mitos cacar monyet yang beredar di tengah masyarakat dunia, dan kini sudah dibantah oleh ilmuwan. /Pixabay/geralt

PR BEKASI - Virus cacar monyet atau Monkeypox telah ditetapkan WHO sebagai darurat kesehatan internasional.

Cacar monyet atau monkeypox menular dari hewan ke manusia, dan ditemukan di Afrika Barat serta Afrika Tengah.

Masyarakat dunia diimbau untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, agar terhindar dari wabah cacar monyet atau monkeypox ini.

Baca Juga: One Piece Film Red Segera Rilis di Indonesia, Berikut Jadwal dan Lokasi Nobar Filmnya

Saat ini banyak sekali mitos soal cacar monyet yang beredar luas di tengah masyarakat.

Namun mitos-mitos yang disebutkan dalam artikel ini telah dibantah oleh ahli kesehatan.

Berikut ini 5 mitos soal cacar monyet yang langsung dibantah oleh pakar, dilansir dari Healthline.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon HUT ke-77 RI, Lengkap dengan Cara Memasangnya

1. Monkeypox adalah penyakit baru

Banyak orang mengira bahwa monkeypox adalah penyakit baru, karena mulai terdengar sejak Mei lalu.

Nyatanya monkeypos sudah ditemukan oleh para ilmuwan sejak 1958 lalu.

Direktur medis regional di Internasional SOS, Dr. Mark Fischer pertama kali melihat penyakit ini pada manusia pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.

2. Bisa tertular cacar monyet dari vaksin Covid-19

Kemunculan kasus cacar monyet yang baru saat Covid-19 tengah merebak menimbulkan kecurigaan di benak publik.

Tak sedikit yang mengira cacar monyet muncul setelah masyarakat mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dr Armand Balboni, seorang ahli penyakit menular, membantah vaksin Covid-19 berkaitan dengan monkeypox.

Baca Juga: Suasana Kehidupan Tahun 1980-an di Film Empire of Light, Akan Tayang Dua Kali Tahun Ini

3. Bisa tertular cacar monyet dari kolam renang

Saat wabah ini mulai muncul dan beredar, banyak yang khawatir penularan terjadi dari kolam renang.

Namun Dr. Mark Fischer menyebutkan bahwa wabah ini tidak menular melalui air, melainkan dari kontak kulit ke kulit.

Penyakit ini juga menular ketika Anda menyentuh pakaian kotor milik orang yang terkena cacar monyet sebelumnya.

Baca Juga: Lee Seung Gi Siap jadi Jaksa Jenius dan Tuan Tanah di The Law Cafe

4. Cacar monyet hanya menular pada pria gay dan biseksual

Mitos tersebut langsung disanggah Balbolini, pasalnya siapa saja bisa tertular cacar monyet.

Penyakit cacar monyet ini tidak membedakan orientasi seksual korbannya.

5. Cacar monyet dibuat di lab

Masyarakat sempat skeptis terkait virus Covid-19 beberapa waktu lalu, bahkan tak sedikit yang merasa virus tersebut dibuat di lab.

Hal itu berlaku pula pada penyakit cacar monyet. Banyak yang menduga penyakit ini hasil lab semata.

Balboni membantah klaim tersebut, dan menyebut cacar monyet berasal dari koloni monyet yang sedang dipelajari untuk penelitian pada akhir 1950an.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler