Kabar Baik, Hasil Studi Terbaru Sebut Orang dengan Golongan Darah O Lebih Kebal terhadap Covid-19

16 Oktober 2020, 16:28 WIB
Ilustrasi golongan darah: Peneliti Eropa ungkap bahwa Covid-19 akan menjadi lebih parah jika diderita oleh orang yang memiliki darah tipe A . /PIXABAY/Mohamed_Hassan/

PR BEKASI - Sebuah studi mengungkapkan bahwa orang yang memiliki golongan darah O, kebal terhadap virus Corona.

Sebelumnya, ada juga sebuah studi yang pernah menyebutkan hal yang sama pada awal Maret lalu.

Penelitian di Tiongkok menyebutkan bahwa golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus Corona Covid-19.

Baca Juga: Prokes Jadi Hal Utama, Bamsoet: Sanksi Tegas Pihak yang Melakukan Pelanggaran Selama Tahapan Pilkada

Sementara akhir-akhir ini, ada dua studi baru yang mengungkapkan bahwa orang yang memiliki golongan darah O memiliki risiko lebih kecil terkena virus corona.

Kantor berita Turki, Anadolu, pada Kamis 15 oktober 2020 menerbitkan artikel, menyebutkan bahwa sebuah studi di Denmark yang dilakukan 11 peneliti menemukan, dari 473.654 orang yang dites Covid-19, orang yang bergolongan darah O diasosiasikan dengan risiko infeksi corona yang lebih kecil.

"Kami menunjukkan bahwa golongan darah O secara signifikan terkait dengan penurunan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2," kata penelitian yang diterbitkan di Blood Advances, jurnal medis peer-review American Society of Hematology seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI pada Jumat 16 oktober 2020..

Baca Juga: Ulang Tahun ke-71, Luhut Binsar Pandjaitan Sebut sang Istri Anak Menteri di Era Soekarno

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A, B, dan AB juga berisiko lebih tinggi mengalami trombosis -- pembekuan darah di dalam pembuluh darah -- dan penyakit kardiovaskular, yang merupakan kondisi signifikan yang terjadi bersamaan di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Hasil serupa ditemukan oleh studi medis Kanada yang dilakukan oleh 14 peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien unit perawatan intensif di enam rumah sakit metropolitan Vancouver.

"Pasien Covid-19 dengan golongan darah A atau AB tampaknya menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih besar daripada pasien dengan golongan darah O atau B," kata penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal yang sama, menambahkan bahwa individu dengan golongan darah O dilaporkan menjadi "kurang rentan terhadap infeksi sars-CoV-2."

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum GPDRR 2022, Doni Monardo Jelaskan 4 Klaster Ancaman Bencana

Studi tersebut juga mencatat bahwa pasien Covid-19 bergolongan darah A atau AB memiliki risiko lebih tinggi untuk memerlukan ventilasi mekanis dan durasi yang lebih lama dalam perawatan intensif, dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O atau B.

Sementara 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB membutuhkan ventilasi mekanis pada infeksi sars-CoV-2, tingkat itu adalah 61 persen untuk pasien dengan golongan darah O atau B, menurut penelitian.

Rata-rata pasien yang bergolongan darah A atau AB, dirawat intensif sekira 13,5 hari, sementara itu untuk pasien dengan golongan darah O atau B, hanya sembilan hari.

Baca Juga: Siswi SMK Asal Ngawi Ikut Gugat UU Cipta Kerja ke MK, Novita: Tentunya dalam Penalaran yang Wajar

Jumlah kasus Covid-19 di dunia mencapai sekitar 38,5 juta dan kematian mendekati 1,1 juta pada hari Kamis, menurut data Universitas Johns Hopkins.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler