Jokowi Minta Masyarakat Tidak Panik Soal Varian Baru Covid-19 B117, Apakah Benar Tidak Lebih Berbahaya?

- 8 Maret 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

PR BEKASI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan dua temuan Varian baru mutasi Covid-19 B117 yang pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 2 Maret 2021.

Varian baru covid-19 asal Inggris tersebut pertama kali masuk ke Indonesia lewat dua warga Karawang, Jawa Barat yang baru saja pulang dari Arab Saudi.

Namun dengan kemunculan dua kasus tersebut, Presiden Jokowi meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian baru covid-19. Jokowi mengeklaim varian baru tersebut tidak lebih berbahaya dari sebelumnya.

"Saya mengimbau bapak, ibu, ean saudara semuanya untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus dari Inggris atau B117," ujar Presiden Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Soal Kisruh Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean Beri Saran ‘Mujarab’ untuk AHY 

Baca Juga: Kecam Moeldoko, Iti Jayabaya: Selamatkan Elektabilitas Sendiri Saja Bingung, Apalagi Selamatkan Partai?

Baca Juga: Kaesang Pangarep Akui Sudah Katakan Putus pada Felicia Tissue pada Januari: Aku Dimaki-maki Tapi Diem Aja

Ucapan Jokowi tersebut bersumber dari, belum adanya penelitian yang mengeklaim varian ini lebih mematikan dari virus corona awal.

"Belum ada penelitian yang menunjukkan varian lebih mematikan," ucap Jokowi.

Presiden menyarankan masyarakat cukup menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seperti mencuci tangan, memakai masker hingga menjaga jarak. Apalagi upaya itu dibarengi dengan percepatan vaksinasi.

"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," ucapnya.

Diketahui mutasi virus corona B117 pertama kali ditemukan di Inggris dan telah menyebar ke lebih dari 90 Negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Diduga Pemberontak Komunis, 9 Aktivis Filipina Tewas oleh Polisi Buntut Kebijakan Duterte 

Meski dinilai cepat menular, varian baru ini tidak membuat kondisi pasien lebih memburuk.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagram @ningzspdd, varian baru covid-19 B117 berbeda dari varian sebelumnya seperti, varian D614G yang sedang dominan dunia saat ini.

Varian tersebut juga berbeda dengan S477N yang merupakan varian kedua di Australia, A222V yang ditemukan pada gelombang kedua di inggirs, varian Y453F yang berada di Denmark dan belanda, 501Y.V2 Gelombang kedua di Afrika Selatan, dan yang terakhir ada varian VOC N501Y.V1.

Namun, apakah varian ini menyebabkan penderitanya memiliki sakit yang lebih berat?

Dalam laporan terbaru, Mutasi B117 berpotensi menaikkan kasus bergejala dan kematian sebesar 1.3 kali atau 30 persen pada kasus harian Covid-19 di Inggris.

Namun data tersebut masih sebatas menunjukkan hubungan sebab akibat dan keganasan dari varian baru ini belum terdefiniskan dengan jelas seperti kerusakan tubuh dan seberapa lamanya sembuh.

Baca Juga: Diduga Pemberontak Komunis, 9 Aktivis Filipina Tewas oleh Polisi Buntut Kebijakan Duterte

Apakah varian baru ini lebih cepat menular?

Proses model Matematika yang dilakukan oleh Centre for Mathematical Modelling of Infectious Diseases (CMMID) menunjukkan bahwa pertumbuhan keberadan varian baru selaras dengan pertambahan kasus Covid-19 di inggirs.

Varian baru ini lebih cepat menular dengan laju 50 sampai 74 presen dibandingkan sebelumnya.

Apakah varian ini bisa menggangu efektivitas vaksin?

Diyakini bahwa vaksin Sinovac masih memiliki efektivitas terhadap varian B117. Namun masih belum ada data yang dipublikasian.

Di sisi lain, beberapa vaksin di dunia seperti Pfizer, Moderna, Astra Zeneca, J&J, dan Novavax juga diklaim masih bisa efektif tehadap varian B117

Baca Juga: Andi Arief Kirim Sinyal Peringatan: Nasib Moeldoko, Marzuki Alie, dan Jhoni Allen Tinggal Seminggu 

Tes PCR untuk varian baru ini, apakah tidak bisa mendeteksi?

Varian baru covid-19 B117 berpotensi tidak dikenali oleh tes pcr yang menggunakan gen S (spike). Kasus ini berkaca pasa kasus 'S-gene target failur (SGTF) di inggris.

Sementara untuk gen-gen lainnya seperti Orf, N, M, dan RdRp masih mampu mengidentifikasi virusnya.

Apakah varian baru bisa tidak terdeteksiewat pemeriksaan swab antigen?

Varian Baru ini tetap bisa terdeteksi dengan swab antigen karena swab antigen mendeteksi protein dari bagian nukleokapsid virus bukan spike virus

Baca Juga: AHY Bersama 34 Ketua DPD Demokrat Geruduk Kemenkumham Hari Ini, Ada Apa? 

Apa yang perlu kita khawatirkan dengan munculnya virus tersebut?

Penularan virus yang lebih cepat akan menyebabkan jumlah orang yang sakit bersamaan juga meningkat.

Efeknya seperti fasilitas kesehatan yang menjadi tidak terkendali, pelayanan kesehatan kolaps, dan angka kematian juga meningkat.

Oleh karena itu, peluang penularan virus itu tidak dapat dibendung dan akan terjadinya mutasi-mutasi baru berikutnya yang bisa saja lebih lebih berbahaya sehingga harus diwaspadai.

Apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri?

Konsisten dengan menerapkan protokol kesehatan adalah cara yang efektif seperti melakukan slogan 5M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, membatasi moblitas, dan tidak lupa untuk berdoa

Gejala covid-19 ini yang perlu diwaspadai masyarakat antara lain seperti kelelahan dan mudah lesu, mual hingga pusing, nyeri otot. Selain dari tiga gejala itu terdapat gejala lainnya:

1. Sakit (radang) tenggorokan;
2. Diare;
3. Konjungtivitis (Mata Merah);
4. Sakit kepala;
5. Ruam pada kulit; dan
6. Perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.

Baca Juga: Sejumlah Komoditas Utama Alami Kenaikan, Berikut Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat Pekan Ini 

Satgas Penanganan Covid-19 juga telah memastikan vaksin yang dimiliki Indonesia mampu mengatasi mutasi baru virus Corona B117.

"Pemerintah memastikan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Indonesia masih efektif dalam melawan mutasi virus Corona B117," ujar Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Wiku Adisasmito mengimbau agar masyarakat tidak khawatir secara berlebihan. Pasalnya, efikasi atau kemanjuran vaksin yang ada dapat digunakan untuk strain baru dari Inggris ini.

“Oleh karena itu, kami meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir, terkait dengan dampak masuknya varian baru Covid-19, B 117 terhadap efikasi vaksin,” ungkapnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah