Ramai Fenomena Spirit Doll di Kalangan Selebritas, Psikolog: Apakah Perilaku Menyimpang?

- 5 Januari 2022, 13:08 WIB
Ilustrasi. Psikolog buka suara soal ramainya fenomena spirit doll di kalangan selebritas akhir-akhir ini, begini selengkapnya.
Ilustrasi. Psikolog buka suara soal ramainya fenomena spirit doll di kalangan selebritas akhir-akhir ini, begini selengkapnya. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR BEKASI - Maraknya fenomena spirit doll yang dimiliki oleh para selebritas masih terus menjadi perbincangan hangat.

Menanggapi spirit doll ini, psikolog ini pun mulai bersuara usai banyaknya netizen yang menuding para selebritas tersebut menderita halusinasi.

Salah satu psikolog bernama Cassandra mengatakan memperlakukan boneka seperti manusia dengan cara merawatnya sering dikaitkan dengan perilaku menyimpang.

Pernyataannya itu dikatakan Cassandra berdasarkan hasil penelitian seperti contoh perlakuan ke boneka yakni mengajak bicara, mendandani, atau lainnya.

Baca Juga: Profil Dorce Gamalama, Dikunjungi Sule hingga Diberikan Air Zamzam oleh Ayah Rizky Febian

Namun untuk menyebutnya demikian, hal itu masih harus dilihat berdasarkan konteks yang terjadi pada fenomena ini.

Selain itu, masih perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mendapatkan kesimpulan langsung.

"Apakah perilaku tertentu yang terkait dengan memperlakukan boneka seperti manusia adalah perilaku menyimpang?" katanya.

"Karena masih banyak lagi hal-hal yang perlu dijadikan parameter," ujar Cassandra lagi.

Baca Juga: Inul Daratista Bikin Kaget, Mengaku Punya 12 ART yang Bekerja Dengannya

Sedangkan psikolog Joice Manurung menyatakan bahwa boneka bisa menjadi terapi bagi sebagian orang, boneka itu disebut doll therapy.

Dia menjelaskan bahwa ada beberapa komunitas kolektor boneka tempat para orang dewasa bermain dengan boneka dan memiliki banyak koleksi.

Para orang dewasa ini juga melakukan personalisasi terhadap boneka mereka sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Lagi, Korban Penipuan Tato Meresahkan di Asia-Afrika Bandung Bermunculan

"Nah di sini, boneka itu mampu untuk mereduksi atau mengurangi kondisi-kondisi emosi negatif yang dirasakan," katanya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Indosiar.

"(Contoh emosi negatif itu) seperti perasaan cemas yang berlebihan, perasaan terisolasi, atau sedih berkepanjangan atau lonely yang tidak bisa digantikan oleh orang hidup," tandas psikolog tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Indosiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x