Tersiar Kabar Tes Deteksi Virus Corona Mandiri yang Hanya Butuh Waktu 10 Detik, Bisakah?

- 3 Maret 2020, 13:01 WIB
ILUSTRASI penggunaan masker untu menghindari virus corona.*
ILUSTRASI penggunaan masker untu menghindari virus corona.* /Pixabay/geralt//

PIKIRAN RAKYAT - Baru saja, Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 warga yang berdomisili di Depok dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Senin, 2 Maret 2020 di Istana Kepresidenan.

Dua warga tersebut berinisial MD (64) dan NT (31) yang kini dirujuk dan melakukan perawatan isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

Pertemuan NT dengan seorang WN Jepang yang akhirnya dinyatakan positif virus corona oleh Pemerintah Malaysia menyeret sang ibu dalam wabah virus corona pertama di Indonesia.

Baca Juga: Anies Baswedan: Virus Corona Pengaruhi Ekonomi, Tapi Keselamatan Warga yang Utama 

Kekhawatiran masyarakat Indonesia pun memuncak. Stok masker tipe N95, masker Sensi, masker Solida, dan jenis masker lainnya mengalami kelangkaan.

Hand sanitizer tidak luput jadi barang yang diborong warga karena takut tertular virus corona.

Supermarket di Jabodetabek pun seketika ramai hingga stok barang habis akibat diborong oleh sebagian orang.

Ketakutan itu bagaikan bola salju yang sebelumnya sudah ratusan orang dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk menguji apakah positif virus corona atau tidak. Tidak sedikit yang kemudian dinyatakan sembuh dan terbukti negatif.

Baca Juga: Merapi Erupsi Kembali Terbangkan Abu Vulkanik hingga 6 Km 

Imbauan dari pejabat pemerintahan untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) nampaknya tidak benar-benar diindahkan oleh masyarakat.

Makanan-makanan alternatif pun juga tak kalah dikejar oleh warga seperti curcuma dan wedang jahe yang dikatan mampu menangkal virus corona habis terjual.

Lalu, beredar pula dari pesan berantai di WhatsApp group yang berisi tes sederhana untuk mengecek virus corona.

Hal ini dilakukan lantaran keterbatasan tenaga medis di beberapa wilayah, bahkan Anies Baswedan menyarankan untuk warga tidak datang ke rumah sakit maupun puskesmas. Cukup dengan menghubungi hotline yang telah disediakan dan jika terdapat keluhan baru datang ke rumah sakit.

Baca Juga: Mengerikan, Viral Kabar Seorang Anak Durhaka di Bogor Dikutuk Jadi Buaya, Simak Faktanya 

Dalam pesan berantai tersebut dijelaskan tes sederhana untuk mengenali virus corona dalam sepuluh detik tanpa urusan dokter atau laboratorium yang katanya 'belum diketahui siapa pun'.

"Segera mendesak: Tes sederhana untuk mengenali virus corona dalam sepuluh detik tanpa urusan dokter atau laboratorium yang belum diketahui siapa pun.

"Awalnya corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi hingga 28 hari setelah gejala COVID-19 muncul.

"Dokter Jepang menawarkan tes sederhana yang bisa kita lakukan setiap pagi! Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika Anda berhasil mengeluarkan napas tanpa batuk dan tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus!

Baca Juga: Luncurkan Buku Terbaru, Ayana Moon Akui Lebih Sering Senyum sejak Jadi Mualaf 

"Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggotokan Anda lembap dan tidak kering! Minumlah secangkit air setidaknya sekali setiap 15 menit karena meskipun virus masuk ke mulut Anda, cairan yang Anda makan secara teratur dapat ditransfer ke perut, dan keasaman lambung akan membunuh virus!," tulis pesan viral tersebut.

Dalam akhir pesan itu, sang pengirim meminta untuk menyebarkan ke semua kontak dan grup dan jangan sampai hanya menjadi penonton.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Turn Back Hoax, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Daeng M. Faqih menyatakan bahwa hal itu tidak benar.

"Iya (tidak benar), tidak ada dasar," ujar Faqih.

Baca Juga: Merapi Erupsi Kembali Terbangkan Abu Vulkanik hingga 6 Km 

Masyarakat dapat memulai hidup sehat dengan rajin berolahraga, makan bergizi, mengurangi kontak langsung seperti salaman, dan lainnya namun jangan sampai menjadi panik dan tidak melakukan aktivitas apapun.

Imunitas tubuh harus tetap dijaga kesehatannya agar virus tidak mampu menembusnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah