Memiliki kucing atau anjing sebagai peliharaan biasanya memiliki pengaruh besar dalam kesendirian terutama pada lansia dan orang-orang tunawisma.
Baca Juga: Meski Akan Perpanjang Lockdown, India Berencana Kembali Operasikan Sejumlah Manufaktur
Masa-masa isolasi atau pembatasan fisik merupakan waktu yang tepat untuk mengenal hewan peliharaan lebih jauh.
Sebagaimana manusia, hewan peliharaan juga dapat merasakan stres akibat isolasi, dan pemiliknya harus lebih peka akan tanda-tanda stres pada hewan.
“Untuk anjing, stres biasanya ditandai dengan berjalan-jalan tak tentu arah, menjilati kulit (terutama kaki dan cakar), merengek, dan bahkan menjauhkan diri dari interaksi sosial," ujar dokter dan peneliti hewan Sean McCormack.
Baca Juga: MUI Tegaskan Upaya Umat Muslim Tidak Berkerumun di Masjid Bernilai Ibadah
"Anjing yang stres dapat berperilaku merusak, menggigiti pintu dan kusen jendela, serta merusak perabotan rumah,” jelasnya.
Menurut McCormack, anjing bisa stres karena terbatasnya waktu di luar rumah.
Stres tersebut dapat diobati dengan cara mengajaknya bermain dan melatihnya di dalam rumah.
Baca Juga: Bantu Perangi Virus Corona, Persija Kumpulkan Dana Donasi Sebesar Rp 200 Juta