Misalnya, keluarga kita sudah mengetahui dan merasa biasa saja terhadap kebiasaan buruk yang kita miliki sejak kecil.
Baca Juga: 8 Link Twibbon HUT DKI Jakarta 2022 ke-495 Tahun Terbaru, Download Gratis di Sini
Lalu, saat kita melakukan taaruf atau pendekatan, hal tersebut tidak dibahas. Namun, menurut orang lain, bisa saja kebiasaan tersebut adalah hal yang penting.
Selain itu, orang tua cenderung menekan anaknya agar segera menikah sehingga langsung mempercepat prosesnya tanpa berpikir matang-matang.
“Jadi, sangat penting untuk melibatkan pihak netral, seperti kakak kelas ataupun guru ngaji kita dalam proses ini biar kelihatan apa-apa yang tidak kelihatan oleh keluarga kita,” ucap Halimah seperti dilansir dari akun TikTok pribadinya pada Rabu, 25 Mei 2022.
2. Wajib jujur tentang riwayat kesehatan
Ketika melakukan taaruf atau pendekatan, kita wajib sejujur-jujurnya pada calon tentang riwayat kesehatan. Begitu pun sebaliknya.
Baca Juga: 8 Serangan Terkuat Kaido di serial One Piece, Salah Satunya Melapisi Naganya dengan Api
Riwayat kesehatan yang dimaksud tidak hanya berupa kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan penyakit bawaan.
Sebab, pola hidup kita ketika akan menikah nanti kira-kira hampir sama dengan pasangan.