Satgas Covid-19 Kini Melarang Pemakaian Makser Scuba dan Buff, Pakar Kesehatan Ungkap Alasannya

- 18 September 2020, 13:44 WIB
Masker Scuba dan Buff Dilarang Keras Pakai di Indonesia, 3 Masker Ini Diklaim Ampuh Lawan Covid-19
Masker Scuba dan Buff Dilarang Keras Pakai di Indonesia, 3 Masker Ini Diklaim Ampuh Lawan Covid-19 /tokopedia/

 

PR BEKASI - Baru-baru ini, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa masker scuba dan buff tidak dianjurkan untuk digunakan oleh masyarakat, terutama di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line.

Pasalnya, masker scuba dan buff hanya memiliki satu lapisan, dan dianggap terlalu tipis yang menyebabkan kemungkinan droplet tembus lebih besar, sehingga dinilai kurang efektif menangkal Covid-19.

Selain itu, pakar kesehatan juga tidak merekomendasikan masyarakat menggunakan masker scuba dan buff, karena tidak memberikan perlindungan yang maksimal terhadap penularan Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Menkes Sebut Kematian Dokter Tak Perlu Dibesarkan, Masih Banyak Tenaga Cadangan

Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19, Muhamad Fajri Adda'i mengatakan, masker scuba dibuat dari bahan tipis yang elastis, karena hanya terdiri dari satu lapisan kain, dan cenderung longgar.

"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya," kata Fajri, Jumat, 18 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Merujuk pada penelitian ilmiah dalam jurnal ACS Nano belum lama ini, Fajri mengungkapkan, kemampuan electrostatic atau menyaring partikel-partikel yang lebih kecil menjadi poin penting dalam pencegahan penularan Covid-19.

Baca Juga: Dunia Penerbangan Aman, Menhub Minta Bantuan Atta Halilintar dan Deddy Corbuzier Jelaskan ke Rakyat

Bahan sutra atau silk empat lapis bisa menyaring banyak partikel, diikuti chiffon yang merupakan gabungan 90 persen poliester dan 10 persen spandeks, lalu flanel yang terdiri dari 65 persen katun dan 35 persen poliester.

Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Satgas Covid-19 merekomendasikan kain tiga lapis yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah untuk menyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan seperti poliester.

Penelitian dari Universitas Illinois menemukan, tiga lapis kain 100 persen katun sama protektifnya seperti masker bedah atau medis.

Baca Juga: Mengerikan, Dua Mahasiswi Tewas Saat Tertidur dalam Keadaan Mesin Mobil Sedang Menyala

Oleh karena itu, Fajri mengungkapkan bahwa katun cult dua lapis sudah memberikan perlindungan yang cukup efektif dalam mencegah penularan Covid-19. Jenis katun ini memiliki kerapatan 180 benang per inci dengan ketebalan 0,5 sentimeter.

"Cotton cult paling bagus untuk menyaring partikel besar dan lebih kecil, 180 thread per inci, ketebalannya setengah sentimeter," ujar Fajri.

Bagi kamu yang sudah terlanjur membeli masker scuba, kamu bisa mensiasatinya dengan melapisinya dengan dua lapis kain katun agar bisa lebih tebal.

Baca Juga: Semakin Canggih, WhatsApp Web Akan Dapat Gunakan Sidik Jari untuk Log In

"Memang belum ada sepertinya penelitian yg menguji kombinasi scuba dan katun dua lapis. Tetapi setidaknya katun dua lapisnya yang akan memberikan proteksi utama. Jadi mungkin katun duluan (di depan baru scuba)," tutur Fajri.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah