"Kita harus bijak dalam memilih makanan yang akan kita masukkan ke dalam tubuh kita. Pilihlah makanan-makanan yang bernutrisi dan memiliki kandungan-kandungan yang baik untuk tubuh kita," katanya.
Selanjutnya seperti dikutip dari PikiranRakyat-Bekasi.com dari MantraSukabumi.com peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja kepada Health mengatakan, ada bukti Vitamin D memang membantu melawan infeksi pernapasan.
Baca Juga: Kembali Berpidato di Sidang Umum PBB ke-75, BTS: Ini Dunia yang Sulit, Mari Lihat Masa Depan
Vitamin D larut dalam lemak dan secara alami ada dalam beberapa makanan, seperti ikan berlemak, hati sapi, keju, dan kuning telur, menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements (NIH).
Vitamin D yang berada di dalam tubuh selanjutnya akan diproduksi di dalam tubuh ketika sinar UV dari matahari mengenai kulit dan memicu apa yang dikenal sebagai sintesis vitamin D.
Dalam tubuh, vitamin D dapat melakukan banyak hal termasuk memperkuat tulang, mengurangi peradangan, dan membantu fungsi kekebalan. Inilah alasan utama vitamin D dapat bermanfaat sebagai suplemen, menurut Dr. Adalja.
Baca Juga: Jangan Hanya Pakai Face Shield, Penelitian: Hampir 100 Persen Tetesan Kecil Tetap Lolos
Terkait fungsi kekebalan, satu tinjauan sistematis dan meta-analisis data dari 11.321 orang dalam BMJ menemukan, orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D mingguan atau harian, lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi saluran pernapasan dibandingkan mereka yang tidak.
Jadi sudah konsumsi susu lagi?***