Digadang-gadang Efektif, Peneliti Temukan Masker N95 Buatan Tiongkok Tidak Efektif Cegah Covid-19

- 28 September 2020, 15:49 WIB
Ilustrasi masker N95.
Ilustrasi masker N95. /Pixabay/Rosario C/

PR BEKASI - Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan covid-19 di tengah masyarakat.

Salah satunya dengan cara meminta masyarakat untuk memakai masker dan menerapkan pola hidup 3 M. Namun tidak hanya mengajak untuk memakai masker, namun pemerintah kini juga menentukan jenis masker yang boleh dan tidak dipakai saat ke luar rumah.

Pemerintah telah melarang penggunaan masker scuba dan buff untuk dipakai karena dinilai tidak mampu mencegah berpindahnya tetesan droplet sehingga pemerintah menentukan standardisasi nasional (SNI) untuk jenis masker yang diperbolehkan.

Baca Juga: Baru Saja Diadopsi, Kedua Kucing Ini Malah Dijual Terpisah oleh Pemilik Barunya

Berbicara soal masker, baru-baru ini, Emergency Care Research Institute atau ECRI membuat penelitian terhadap masker N95 buatan Tiongkok.

Mereka menemukan fakta bahwa 60 hingga 70 persen masker N95 buatan Tiongkok tidak memenuhi standar minimum untuk masker N95 Amerika Serikat.

Hal itu terungkap setelah peneliti ECRI menguji total 200 masker N95 dari 15 produsen berbeda. Padahal sebelumnya disebutkan bahwa masker KN95 dirancang untuk menyaring 95 persen partikel aerosol di udara maupun tetesan cair. 

Dikutip dari RRI oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Doctor of Medicine/MD dan CEO ECRI, Marcus Schabacker, mengatakan saat epidemi covid-19, rumah sakit Amerika Serikat telah membeli ratusan ribu masker buatan Tiongkok dalam enam bulan terakhir.

Baca Juga: Unggah Foto USG sang Istri, Adly Fayruz: Sehat Selalu ya Nak, Babah Mau Berjuang Dulu untuk Karawang

Mereka menemukan banyak dari masker N95 yang tidak aman dan justru lebih mudah menyebarkan COVID-19.

“Kami menyarankan staf medis untuk melakukan lebih banyak penyelidikan sebelum membeli masker non-buatan AS atau bersertifikat dan kami juga dapat membantu mereka jika diperlukan,” ujarnya. 

ECRI mengatakan, karena kekurangan alat pelindung diri (APD) pada awal pandemi, staf medis AS terpaksa beralih ke masker N95 buatan Tiongkok.

Meskipun produksi alat pelindung diri di AS telah meningkat dengan dukungan pihak berwenang. Namun demikian, pasokannya masih terbatas sehingga pemasok terus membeli masker KN95 impor yang tidak memenuhi standar AS.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x