Salah Minum Obat, 24 Balita Ini Malah Berubah Jadi 'Manusia Serigala'

8 Desember 2020, 21:47 WIB
Anak yang menunjukkan gejala sindrom ‘Manusia Srigala’. /Tangkapan Layar akun YouTube El Mundo

PR BEKASI – Sekitar 20 anak dikabarkan tiba-tiba ditumbuhi rambut secara tak wajar di seluruh tubuhnya, setelah tak sengaja meminum obat penumbuh rambut alih-alih obat sakit perut.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central, insiden mengejutkan ini terjadi pada musim panas tahun 2019 di Spanyol. Dalam kejadian tersebut, dilaporkan 24 anak menunjukkan gejala hipertrikosis atau lebih akrab dikenal sebagai sindrom “Manusia Srigala”.

Tubuh anak-anak malang itu mulai ditumbuhi rambut secara tak wajar, setelah diberikan minoxidil, obat yang biasanya digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut pada saat mereka yang mengalami kebotakan atau ingin menumbuhkan jenggot pada pria.

Baca Juga: Canggih! Iran Tuduh Israel Bunuh Fakhrizadeh dengan Senapan Jarak Jauh yang Dikendalikan Satelit

Kejadian nahas itu diduga akibat ada kelalaian dalam pembuatan obat sirup untuk sakit perut.

Celakanya obat sirup itu dikirimkan di sejumlah apotek di kawasan Granada dan Valencia, Spanyol. Obat itu lantas dibeli oleh para orang tua yang telah menerima resep dari dokter.

Setahun berlalu, anak-anak yang mengonsumsi obat tersebut masih dilaporkan tumbuh rambut secara tak wajar. Tetapi, belum ada keadilan atas peristiwa tersebut.

Berita lokal Spanyol, El Spanyol, tahun lalu memuat kisah Amaya dan Daniel, orang tua dari seorang bayi yang memiliki kumis tebal serta rambut yang perlahan mulai tumbuh di dahi.

Baca Juga: Strategi Intelijen untuk Buntuti Habib Rizieq Ketahuan, Mantan Petinggi BIN Bocorkan Analisisnya

Tak lama rambut mulai tumbuh di punggung, wajah, bahkan di jari-jari. Menyadari rambut yang muncul secara tidak wajar, mereka segera menghubungi dokter.

Mereka berdua mengaku tidak memiliki keluarga yang memiliki sindrom “manusia srigala”. Namun saat ditanya obat apa yang dikonsumsi selama ini, barulah diketahui sebab sindrom tersebut.

Bayi yang memiliki masalah perut memang kerap ditemukan di Spanyol. Sehingga bayi-bayi tersebut diberi obat resep omeprazole berbentuk cair.

Namun, resep obat sirup yang dibeli oleh Amaya dan Daniel serta para orang tua di sana mengandung bahan yang seharusnya tidak ada.

Baca Juga: Semakin Dekati Target WHO, Wiku Adisasmito: Testing Covid-19 di Indonesia Sudah Capai 96.35 Persen

Segera setelah penemuan bahan lain dalam obat sirup tersebut, Badan Kesehatan dan obat segera menarik seluruh peredaran obat tersebut.

Namun, sejumlah laporan bayi yang mengalami kejadian serupa telah banyak dilaporkan di sana.

Kejadian itu sontak memicu kemarahan masyarakat umum dan mendesak penyelidikan terhadap kasus tersebut. Pihak berwenang berjanji akan bertanggung jawab dan menegakkan keadilan.

Namun setelah satu tahun kasus tersebut berlalu, tak ada satu pun pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban terhadap peristiwa tersebut.

Baca Juga: Saling Klaim Rekaman Suara Percakapan Pengawal Habib Rizieq, Versi FPI atau Polisi kah yang Benar?

Meski telah ada tuntutan terhadap laboratorium dan beberapa perusahaan pengimpor dan pendistribusian obat hingga kini tak ada kemajuan berarti.

Sejumlah anak memang dilaporkan sembuh dari sindrom tersebut setelah melakukan pengobatan dalam beberapa fase. Meski demikian hingga tahun ini masih banyak orang tua yang menuntut keadilan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler