Langka! Salju Benar-benar Turun di Gurun Sahara, Mengapa Bisa? Begini Penjelasannya

20 Januari 2021, 20:51 WIB
Kolase salju turun di gunung Sahara. /Instagram.com/ @kaaarimo

PR BEKASI – Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan adanya foto yang menggambarkan kondisi gunung sahara dipenuhi salju.

Sekitar tanggal 15 Januari 2021 lalu, salju benar-benar turun di salah satu tempat terpanas di Bumi itu.  

Fenomena langka tersebut berhasil diabadikan oleh Fotografer Karim Bouchetata dan menjadi viral setelah banyak media luar memberitakan berita tersebut.

Sudah menjadi fakta umum bahwa gurun memiliki kondisi cuaca ekstrim karena terlalu panas tetapi sangat kering.

Baca Juga: Viral! Video Jack Ma Muncul Lagi Usai Hilang secara Misterius Setelah Kritik China, Ini Katanya

Lantas mengapa salju dapat turun di tempat itu? Menurut penjelasan seperti dikutip dari news 18.com, udara kering di gurun saat malam hari kehilangan panasnya lebih cepat daripada udara lembab.

Angin kini berembus searah jarum jam di sekitar area bertekanan tinggi di Belahan Bumi Utara, menarik udara Artic yang dingin. Meskipun kejadian itu sangat jarang, tetapi itu bukanlah hal yang tidak mungkin.

Sebuah formasi bertekanan tinggi di Eropa, menyebabkan udara dingin dari Artic ditarik ke bawah, yang menuju ke Eropa selatan lalu mendarat di gurun Sahara.

Udara dingin ini kemudian naik ke ketinggian Ain Sefra, yang menyebabkan turunnya salju. Semakin tinggi formasi tekanan, semakin jauh ke selatan udara dapat bergerak.

Baca Juga: Akhirnya! Nobita dan Shizuka Akan Segera Menikah di Stand by Me Doraemon 2 pada Februari Mendatang

Akan tetapi, sebuah laporan dari Global Citizen menyatakan bahwa perubahan pola cuaca global juga dapat menjadi efek dari pemanasan global dan perubahan iklim.

"Situasi seperti itu, termasuk hujan salju di Sahara, musim dingin yang lama di Amerika Utara, cuaca yang sangat hangat di bagian Eropa Rusia dan hujan berkelanjutan yang memicu banjir di negara-negara Eropa Barat, telah terjadi lebih sering," kata Roman Vilfand, kepala Layanan Federal Rusia untuk Hidrometeorologi dan Pemantauan Lingkungan.

Menurut laporan NY Post, para peneliti yang mempelajari perubahan curah hujan di wilayah Sahara menemukan bahwa perubahan iklim telah menyebabkan pertumbuhan gurun yang signifikan selama seabad terakhir.

Suhu tahunan rata-rata suhu gurun tetap 30C, sedangkan suhu terpanas yang pernah tercatat adalah 58C. Januari adalah salah satu bulan terdingin di Ain Sefra, dengan suhu rata-rata 14C.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: News 18

Tags

Terkini

Terpopuler