Xi Jinping Bantah China Berambisi Kuasai Asia Tenggara, Janji Tak Akan Bully Negara-negara Kecil

22 November 2021, 19:11 WIB
Xi Jinping bantah China berambisi menguasai Asia Tenggara. /REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

PR BEKASI - Presiden China, Xi Jinping membantah China berambisi menguasai Asia Tenggara.

Selain itu, Xi Jinping juga menegaskan bahwa China tidak akan menggertak negara-negara 'kecil' di tengah situasi yang semakin memanas di Laut China Selatan.

Pernyataan Xi Jinping itu diungkapkannya saat mewakili China dalam konferensi virtual dengan negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Cek Fakta: Joe Biden Sebut China Negara Unggul dan Tak Tertandingi, Benarkah?

Diketahui, pertemuan ASEAN ini menandai 30 tahun hubungan China dengan negara-negara di Asia Tenggara.

Dalam konferensi tersebut, beberapa negara ASEAN mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait kekuatan dan pengaruh China di kawasannya.

Terutama atas klaim China terhadap wilayah Laut China Selatan yang tumpang tindih dengan klaim Malaysia, Vietnam, Brunei dan Filipina.

Baca Juga: 6 WNA China Ilegal Ditangkap Aparat, Sherly Annavita: Cerita Berulang, Siapa Pelindung Mereka?

"China dengan tegas menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, ingin menjaga hubungan persahabatan dengan tetangganya," kata Xi Jinping dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari First Post.

"Dan bersama-sama memelihara perdamaian abadi di kawasan itu, dan sama sekali tidak akan bertindak hegemoni maupun memberi gertakan kecil," sambungnya.

Xi Jinping memberikan pernyataan itu tak lama setelah kapal penjaga milik China memblokir serta 'menyerang' dua kapal Filipina dengan semprotan air.

Baca Juga: China Dituding Hanya Menggertak soal Perang dengan Taiwan

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte yang geram menyinggung soal insiden itu dalam konferensi tersebut.

"Kami membenci kejadian yang baru-baru ini terjadi di Ayungin Shoal dan menilainya sebagai keprihatinan serius terhadap perkembangan serupa," tutur dia.

"(Insiden) itu tidak mencerminkan hubungan antara negara-negara kita dan kemitraan kita," lanjutnya.

Baca Juga: China Minta Rakyatnya Timbun Makanan dan Obat-obatan, Ancaman Perang dengan Taiwan dan AS Makin Nyata?

Sebagai informasi, China dan negara-negara ASEAN telah merundingkan kode etik terkait konflik di Laut China Selatan selama beberapa tahun terakhir.

Saat ini, China menjadi pasar penting sekaligus sumber investasi bagi sejumlah negara di ASEAN.

Oleh karena itu, insiden di Laut China Selatan memunculkan kekhawatiran jika China memiliki ambisi untuk menguasai Asia Tenggara.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: First Post

Tags

Terkini

Terpopuler