Samurai Terakhir dari Brazil, Menempa Pedang di Amerika Selatan

22 Februari 2020, 19:26 WIB
ILUSTRASI pedang /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Edson Suemitsu (61) dapat ditemui sehari-hari di garasinya di Curitiba, Brazil menempa atau menajamkan satu dari ratusan pedang katana yang dia buat.

Rumahnya sekilas tak berbeda dengan rumah lain di sekitarnya, namun semua itu berubah ketika gerbang depan telah dilewati.

Di balik gerbang itu terdapat taman luas bergaya Jepang dan gerbang kuil khas Jepang dan berwarna merah, disebut sebagai Torii di Jepang.

Baca Juga: Menghemat Kuota Saat dalam Perjalanan, Simak 5 Aplikasi Navigasi GPS Offline Terbaik untuk Android pada Tahun 2020

Dikutip dari Reuters oleh pikiranrakyat.bekasi.com, Suemitsu bukanlah orang terakhir yang berprofesi sebagai penempa katana, pedang lengkung khas Jepang.

Panggilan “Samurai Terakhir dari Brazil” didapatkannya karena Suemitsu adalah satu-satunya penempa katana di negara Brazil yang terkenal dengan samba dan sepak bola.

Suemitsu pertama kali tertarik untuk membuat katana sejak kakeknya yang lahir dan berdarah Jepang menempa katana untuk mengusir ular beracun di pekarangan mereka.

Baca Juga: Sumbangkan 8 Persen Kekayaannya untuk Perbaikan Iklim, Orang Terkaya di Dunia Jeff Bezos dapat Membuat Beragam Teknologi Hijau

Suemitsu yang lalu pindah ke Curitiba pada akhir 1960an mulai belajar seni membuat katana.

Menurut pengakuannya, dia dapat menguasai seni itu dengan mencoba terus-menerus atau trial-and-error.

Lama-kelamaan, katana buatan Suemitsu diketahui oleh khalayak ramai, dan Suemitsu hingga kini telah membuat 1.000 katana selama 42 tahun.

Baca Juga: Nenek Pengguna Kursi Roda Asal Jerman Gunakan Lego untuk Masuki Bangunan

Dalam sebulan, dia dapat membuat tiga bilah katana.

Harga katana buatan Suemitsu cukup beragam, mulai dari 6.000 real Brazil (1.400 dolar AS) hingga 20.000 real Brazil (4.500 dolar AS).

Pembelinya juga berasal dari berbagai tempat.

Baca Juga: 4 Obat Flu Alami yang Mudah Ditemukan dalam Kehidupan Sehari-hari

Dia bahkan mengenal salah satu kliennya yang berasal dari Mesir.

Menurut Suemitsu, sebutan “Samurai Terakhir dari Brazil” yang disematkan media lokal untuknya agak salah sasaran karena ia mengenal banyak warga Brazil keturunan Jepang yang memiliki darah samurai.

Suemitsu menyatakan bahwa salah satu komponen rahasia dalam membuat sebuah katana yang bagus adalah kualitas diri, seperti rasa percaya, milik si penempa.

Baca Juga: 4 Obat Flu Alami yang Mudah Ditemukan dalam Kehidupan Sehari-hari

Menurutnya, seorang penempa katana juga harus merupakan orang berdarah Jepang.

“Pertama-tama, kau harus seorang yang berdarah Jepang, berpikir seperti orang Jepang, dan memiliki semangat orang Jepang, Jika aku seseorang yang berdarah Jepang, mencoba untuk menari samba, pasti aku akan gagal, rasanya pasti akan aneh,” ujar Suemitsu.

Suemitsu mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah berencana untuk pensiun.

Baca Juga: HPSN 2020 di Leuwigajah Ingatkan Longsor 15 Tahun Silam

“Aku tidak tahu apakah aku akan memiliki penerus atau tidak karena pekerjaan yang kulakukan sangat rumit, pekerjaan ini dilakukan bukan demi uang, namun demi hati,” kata Suemitsu, menjelaskan kecintaan pada pekerjaannya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler