Imbas Pandemi Virus Corona, Angka Pengangguran di Spanyol Meningkat Menjadi 14,4 Persen

29 April 2020, 04:00 WIB
Suasana kota-kota di Spanyol saat wabah Covid-19. //Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Virus Corona tentunya saat ini membuat ketakutan banyak orang di seluruh dunia.

Sejak merebaknya pandemi ini, sejumlah sektor di seluruh dunia ikut terkena dampak.

Tentunya membuat sejumlah perusahaan dan toko yang biasanya mempekerjakan karyawannya tak sedikit memecatnya, akibat kondisi keuangan yang tak stabil di tengah pandemi ini.

Baca Juga: Kim Jong Un Takut Corona sehingga Bersembunyi, Bukan Meninggal Dunia

Hal itu pun dirasakan oleh sejumlah warga di Spanyol yang mana dikabarkan saat ini banyak tidak memiliki mata pencaharian, ditambah pemerintahnya memberlakukan karantina wilayah atau lockdown.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari International Business Times, berdasarkan laporan National Statistics Intitute tingkat pengangguran di Spanyol melonjak menjadi 14,4 persen pada kuartal pertama di tahun ini.

Tingkat pengangguran pada kuartal pertama dibandingkan dengan 13,8 persen pada kuartal keempat di tahun 2019.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Disebut Berikan Bansos PSBB kepada Kim Jong Un dan Donald Trump

Laporan tersebut dirilis pada Selasa, 28 April 2020 hanya sebagian karena negara tersebut terkunci selang dua pekan sebelum akhir kuartal lebih tepatnya pada 14 Maret 2020 lalu.

Kemudian sebagian besar survey rumah tangga di mana indikator sudah dilakukan.

Survey yang dilakukan hanya mencerminkan hilangnya pekerjaan dari 285.600 pekerjaan pada kuartal tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Self/Less, Aksi Miliarder yang Ingin Hidup Abadi Akan Tayang Malam ini

Sedangkan menurut data daftar Jaminan Sosial hampir 900.000 pekerjaan hilang pada bulan Maret saja.

Data jaminan sosial menunjukan pada awal April bahwa 898.822 orang Spanyol sudah kehilangan pekerjaan sejak diberlakukan karantina wilayah.

Termasuk sekitar 550.000 pekerja sementara, dari jumlah tersebut sektor pariwisata dan sektor konstruksi yang paling terpukul.

Baca Juga: Kasus Positif di Indonesia Kembali Alami Lonjakan Drastis, Bertambah 415 Orang

Dengan begitu, ini merupakan tingkat pengangguran yang tinggi secara historis dibandingkan dengan negara-negara tetangganya.

Angka ini memuncak hampir 27 persen setelah krisis keuangan pada 2013 dan tetap di atas 13 persen pada akhir 2019.

Menurut perkiraan Bank Spanyol, krisis virus corona dapat mendorog tingkat pengangguran hingga mencapai angka 21,7 persen di tahun ini, dengan ekonomi yang berkonstraksi sebanyak 12,4 persen.

Baca Juga: Kembali Buka Penerbangan Pekan Ini, Air Asia Luncurkan Seragam Baru Mirip APD

Hingga saat ini per Selasa, 28 April 2020 sore Spanyol masih menjadi tiga negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona setelah Amerika Serikat dan Italia.****

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: International Bussines Times

Tags

Terkini

Terpopuler