Yakini Pilot MH370 Bunuh Diri, Dua Penyelidik Beberkan Bukti-bukti

24 Februari 2022, 10:34 WIB
enyelidik kecelakaan udara terkemuka mengatakan bahwa pesawat Malaysia Airline Mh370 menghilang karena rencana bunuh diri pilot. /Reuters/Lim Huey Teng/

PR BEKASI – Dua penyelidik kecelakaan udara terkemuka telah menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370, yang menghilang pada 8 Maret 2014, yang hilang di Samudra Hindia adalah karena rencana bunuh diri pilot.  

Seperti diketahui, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang saat melakukan penerbangan rutin dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China pada 8 Maret 2014 dan keberadaannya masih menjadi misteri hingga saat ini.

Pada saat itu, pesawat tersebut sedang melakukan penerbangan rutinnya hingga akhirnya di tengah jalan berbalik arah menuju Samudra Hindia hingga menghilang selamanya. 

Baca Juga: Dapat Bonus Tak Terduga, Ramalan Zodiak Sagitarius dan Capricorn 24 Februari 2022

Dalam insiden tersebut, sebanyak 277 penumpang dan 12 awak pesawat nahas itu ikut menghilang dan dipastikan tewas. 

Dalam film dokumenter yang disiarkan Sky News, John Cox yang merupakan pensiunan pilot mengatakan bahwa peristiwa menghilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 bukanlah kecelakaan seperti yang diyakini banyak orang. 

Menurut dia, rute penerbangan yang melenceng dari sebenarnya merupakan bukti yang menegaskan bahwa pesawat tersebut dikuasai oleh pilot. 

Baca Juga: Sudah 2 Dosis Vaksin, Lee Mijoo Lovelyz Dinyatakan Positif Covid-19

"Saya pikir buktinya cukup banyak bahwa pesawat tidak bisa terbang dengan rute yang sama dengan semua belokan masing-masing tanpa manuver yang dikomandoi," katanya. 

Dia menambahkan bahwa hal tersebut hanya bisa dilakukan seorang pilot dengan pengetahuan dan kemampuan ahli. 

Ini membuatnya curiga bahwa pilot dan First Officer adalah orang-orang yang bisa menjatuhkan penerbangan itu. 

Dia juga menyatakan bahwa pilot Malaysia Airlines, Zaharie Ahmad Shah yang bertugas dalam penerbangan tersebut adalah satu-satunya penumpang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk menonaktifkan sistem datalink MH370. 

Diketahui, pesawat Malaysia Airline terakhir berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara, sekitar 38 menit setelah lepas landas saat melakukan perjalanan di atas Laut Natuna utara.

Beberapa menit kemudian, pesawat itu kemudian menghilang dari layar radar kontrol lalu lintas udara. 

Baca Juga: Perang Dunia 3 di Depan Mata, Ukraina Berlakukan Status Darurat Nasional

Radar militer Malaysia terus melacak penerbangan selama satu jam lagi, karena menyimpang ke arah barat menuju Samudra Hindia dari jalur penerbangan yang direncanakan. 

Setelah melintasi Semenanjung Malaysia dan Laut Andaman, ia meninggalkan jangkauan radar sekitar 370 kilometer barat laut Pulau Pinang. 

Dalam film dokumenter, yang ditayangkan pada Rabu, 23 Februari 2022 tersebut, penyelidik kecelakaan penerbangan asal Kanada, Larry Vance mencatat bahwa pesawat Malaysia Airlines tidak terjatuh karena kecelakaan. 

Dia justru mengatakan bahwa penerbangan MH370 menghilang karena rencana sang pilot yang melakukan bunuh diri dengan membawa para penumpang dan awaknya. 

"Penerbangan MH370 adalah tindakan kriminal, pesawat itu sengaja dibuang, persis seperti yang saya jelaskan dalam buku saya (MH370: Misteri Terpecahkan), saya tidak ragu lagi," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 24 Februari 2022. 

Seperti diketahui, pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 merupakan pencarian termahal di dunia yang melibatkan banyak negara. 

Pencarian yang dilakukan di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia tersebut diketahui berakhir pada 2018 lalu setelah tak menemukan titik terang letak pesawat tersebut. 

Namun, beberapa puing-puing pesawat nahas tersebut berhasil ditemukan di beberapa negara pesisir timur Afrika seperti Madagaskar dan Reunion serta di pesisir barat Australia.*** 

 

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler