Presiden Suriah Pecat Perdana Menteri Tanpa Ungkap Alasannya

12 Juni 2020, 12:56 WIB
Perdana Menteri Suriah Idam Khamis /Deutsche Welle

PR BEKASI – Presiden Suriah Bashar Al-Assad memecat Perdana Menteri Imad Khamis. Keputusan tersebut sangat mengejutkan Pemerintah Suriah karena terbilang sangat mendadak menyusul kondisi ekonomi yang semakin terpuruk serta pecahnya aksi demonstrasi di sejumlah wilayah yang sangat diawasi oleh pemerintah.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera, SANA News yang menjadi kantor berita resmi Pemerintah Suriah juga tidak membeberkan alasan di balik pemecetan tersebut.

Mereka hanya mengumumkan bahwa Menteri Sumber Daya Air Hussein Arnous ditunjuk maju menggantikan posisi Imad Khamis sebagai Perdana Menteri Suriah.

Baca Juga: Cek Fakta: Mencium Janda Selama 1 Menit Bisa Perpanjang Umur hingga 1 Tahun

Namun bukan berarti Hussein Arnous meninggalkan tugasnya sebagai Menteri Sumber Daya Air, ia hanya akan bertindak sebagai perdana menteri sampai pemilihan anggota parlemen digelar bulan Juli mendatang dan kabinet baru resmi menjabat.

Sejak sembilan tahun terakhir dilanda peperangan, Suriah terus bergulat dengan pergolakan krisis ekonomi yang semakin diperparah oleh turunnya mata uang yang terjadi di beberapa hari terakhir.

Bukan hanya itu, krisis likuiditas dolar juga memicu massa untuk terus memprotes pemerintah yang dinilai belum melakukan upaya-upaya perbaikan.

Baca Juga: Ikut Proyek Bawah Tanah Loop Bandara Ontario, Tesla Kembangkan Van Listrik

Krisis keuangan yang sedang berlangsung di negara tetangga, Lebanon pun menjadi alasan yang ikut berimbas terhadap kondisi Suriah kini.

Minggu ini mata uang lira Suriah berada di kisaran 3.000 terhadap dolar Amerika Serikat. Kondisi ini menjadi kemerosotan Suriah terparah dalam beberapa tahun terakhir.

Kini masyarakat Suriah sulit untuk bisa mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok akibat harga yang melonjak naik secara drastis.

Baca Juga: Setelah Anak Pertama Lahir, Aktor Ryeu Seung Bum Akan Segera Langsungkan Pernikahan di Prancis

Terutama bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi yang terbilang rendah, mereka semakin merasa kesulitan untuk dapat menyambung hidup dengan membeli kebutuhan dasar tersebut.

Salah satu penyebabnya yakni dipicu oleh sanksi yang baru saja diluncurkan Amerika Serikat.

Meski pemerintah telah menentang tindakan Amerika Serikat itu tetap saja diperkirakan Suriah akan mengalami kesulitan-kesulitan lainnya dalam beberapa waktu ke depan termasuk akses perdagangan yang akan semakin diawasi.

Baca Juga: Tidak Otomatis Berangkat, Simak Syarat Calon Haji agar Tetap Bisa Pergi ke Tanah Suci Tahun 2021

Sebagian pihak menilai, Perdana Menteri Imad Khamis telah dikambinghitamkan di tengah krisis nasional yang menggerogoti Suriah hingga kini.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler