Diam-diam, Rusia Dituduh Tembakkan Senjata Anti-Satelit ke Ruang Angkasa

24 Juli 2020, 17:11 WIB
Pada 15 Juli 2020, sebuah satelit Rusia bernama Kosmos 2543 merilis sebuah objek yang tidak diketahui ke orbit. /The Verge

PR BEKASI - Rusia dituduh oleh Amerika Serikat (AS) telah melakukan uji coba senjata anti-satelit dengan menembakkannya ke ruang angkasa.

AS memperingatkan bahwa ancaman terhadap sistem luar angkasa AS sungguh 'nyata, serius, dan meningkat'.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari The Verge, Jumat, 24 Juli 2020, Komando Ruang Angkasa AS menyatakan pihaknya memiliki bukti bahwa Rusia 'melakukan uji coba non-destruktif terhadap senjata anti-satelit berbasis luar angkasa' pada 15 Juli.

Baca Juga: Cek Fakta: Pikiran Rakyat Dicatut dalam Hoaks, Sebut Ma'ruf Amin Tak Punya Solusi Soal Gaji Honorer 

"Uji coba pekan lalu merupakan contoh lain bahwa ancaman untuk sistem ruang angkasa AS dan sekutunya sungguh nyata, serius, dan meningkat," kata Komando Ruang Angkasa AS.

"Jelas ini tidak bisa diterima," sebut perunding perlucutan nuklir AS, Marshall Billingslea dalam komentar melalui Twitter.

Disebutkan Billingslea bahwa hal ini akan menjadi 'isu utama' yang dibahas pekan depan di Wina, Austria, saat perundingan perjanjian New START. Perjanjian itu akan membatasi hulu ledak nuklir AS dan Rusia.

Pada Kamis, 23 Juli 2020, waktu setempat, Donald Trump menyatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa dirinya berharap menghindari perlombaan senjata yang 'mahal' dengan Rusia dan Tiongkok.

Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Pria di Gerai ATM di Bekasi, Warga Khawatir karena Covid-19 

Dalam pernyataan terpisah, Kepala Komando Ruang Angkasa AS, Jenderal Jay Raymond, menyebut bahwa sistem yang diuji coba Rusia pekan lalu merupakan sistem yang sama yang menjadi kekhawatiran Komando Ruang Angkasa AS sejak awal tahun ini, ketika sistem itu bermanuver di dekat sebuah satelit pemerintah AS.

"Ini menjadi bukti lebih lanjut dari upaya berkelanjutan Rusia untuk mengembangkan dan menguji coba sistem yang berbasis luar angkasa dan konsisten dengan doktrin militer yang diterbitkan Kremlin untuk mengerahkan persenjataan yang membahayakan aset ruang angkasa AS dan sekutunya," ujar Raymond.

Komando Ruang Angkasa AS dalam pernyataannya menyebut uji coba ini menjadi contoh terbaru untuk perilaku Rusia yang 'tidak konsisten dengan misi mereka'.

Baca Juga: Gli, Si Kuncen Berkaki Empat yang Tetap Setia Meski Hagia Sophia Beralih Fungsi Jadi Masjid 

"Peristiwa ini menyoroti advokasi munafik Rusia atas kendali persenjataan luar angkasa," kata Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata, Christopher Ford.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler