Bumi Makin Mengkhawatirkan, Ilmuwan Gelisah dengan Penemuan Batuan Plastik di Trindade

26 Maret 2023, 10:09 WIB
Penampakan batuan plastik yang ditemukan di Trindade. /Phys.org/

PATRIOT BEKASI - Ada beberapa tempat di Bumi yang terisolasi seperti pulau Trindade, singkapan vulkanik yang dapat dicapai dengan perjalanan perahu selama tiga hingga empat hari di lepas pantai Brasil.

Di area tersebut, ahli geologi Fernanda Avelar Santos terkejut menemukan tanda yang meresahkan dari dampak manusia di bentang alam yang tadinya tak tersentuh: bebatuan terbentuk dari limpahan polusi plastik yang mengambang di lautan.

Santos menemukan batuan plastik untuk pertama kalinya pada 2019, saat itu dia mengunjungi pulau tersebut untuk melakukan penelitian tesis doktoral mengenai topik tanah longsor, erosi, dan risiko geologis lainnya.

Dia sedang bekerja di dekat cagar alam yang dilindungi yang dikenal sebagai Turtle Beach, tempat terbesar berkembang biaknya penyu hijau yang terancam punah di dunia.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1080, Tragedi Ohara Part 2 Segera Terjadi, Oda Buat Egghead Hancur

Dalam kunjungan tersebut, ditemukan olehnya singkapan besar dari bebatuan berwarna biru kehijauan yang menurutnya tampak aneh.

Karena penasaran, akhirnya dia membawa beberapa batu tersebut ke lab setelah melakukan ekspedisi selama dua bulan.

Santos pun melakukan analisis, dan bersama timnya teridentifikasi kalau batu tersebut merupakan spesimen jenis baru formasi geologis.

Proses bagaimana Bumi membentuk batuan selama miliaran tahun ini bergabung dengan bahan baru yaitu sampah plastik.

Baca Juga: Anak Kembar Usia 2 Tahun Tewas Jatuh dari Lantai 7 Apartemen

"Kami menyimpulkan bahwa manusia kini bertindak sebagai agen geologis, memengaruhi proses yang sebelumnya benar-benar alami, seperti pembentukan batuan," katanya.

Dia menambahkan kalau fenomena ini cocok dengan gagasan Anthropocene, yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan oleh para ilmuan.

Gagasan tersebut membahas bagaimana era geologis manusia memberikan pengaruh terhadap proses alami palanet.

Dengan begitu, jenis batuan plastik tersebut akan dilestarikan dalam catatan geologis dan menandai Antroposen.

Penemuan batuan tersebut membuat dia 'terganggu' sekaligus 'kesal'. Dia menggambarkan Trindade sebagai 'seperti surga'.

Baca Juga: 5 Kekuatan Otsutsuki Shibai yang Diluar Nalar, Sosok Dewa Terkuat di Zaman Naruto hingga Boruto

Salah satu pulau tropis yang indah dan lokasinya yang terpencil menjadikan tempat itu sebagai perlindungan bagi semua jenis spesies, mulai dari burung laut, ikan yang hanya ditemukan di sana, kepiting yang hampir punah, dan penyu hijau.

Satu-satunya wilayah yang terdeteksi adanya keberadaan manusia di Pulau Atlantik Selatan ialah area pangkalan militer kecil Brasil, serta pusat penelitian ilmiah.

"Luar biasa," katanya. "Jadi semakin mengerikan menemukan sesuatu seperti ini, dan di salah satu pantai yang paling penting secara ekologis."

Dia kembali ke pulau tersebut tahun lalu untuk mengumpulkan lebih banyak spesimen dan menggali lebih dalam fenomena yang terjadi.

Dalam penelitiannya, ternyata penemuan ini bukan pertama kali, bentukan batuan plastik pun telah dilaporkan terdeteksi di di berbagai tempat termasuk Hawaii, Inggris, Italia, dan Jepang sejak 2014.

Baca Juga: Kim Gun Woo Sempat Pinjam Uang Agensi Demi Kebutuhan Hidup, Myeong Oh Telah Ubah Hidupnya

Namun, pulau Trindade adalah tempat terjauh di planet yang telah mereka temukan sejauh ini, katanya.

Ada kekhawatiran yang dirasakannya, jika batuan terkikis maka mikroplastika akan dilepaskan ke lingkungan, yang nantinya dapat mencemari lingkungan di pulau tersebut.

September lalu dalam jurnal Buletin Polusi Laut, dia dan timnya mengklasifikasikan "batuan" jenis baru yang ditemukan di seluruh dunia menjadi beberapa jenis: "plastiglomerat", mirip dengan batuan sedimen; "piroplastik", mirip dengan batuan klastik; dan jenis yang sebelumnya tidak teridentifikasi, "plastistones", mirip dengan batuan beku yang dibentuk oleh aliran lava.

“Pencemaran laut memprovokasi pergeseran paradigma untuk konsep batuan dan formasi endapan sedimen,” tulis timnya.

"Intervensi manusia sekarang begitu meluas sehingga orang harus mempertanyakan apa yang benar-benar alami," tutur dia.

Lebih lanjut, bahan utama dari batuan plastik yang ditemukan olehnya berasal dari sisa-sisa jaring ikan.

Akan tetapi, ada banyak jenis sampah plastik lainnya, ditambah limbah rumah tangga, hingga botol yang tersapu arus laut dari seluruh dunia ke pulau tersebut.

Santos pun mempunyai rencana untuk mengangkat permasalahan ini sebagai topik dalam fokus penelitian utamanya.

Dia mengatakan Trindade merupakan tempat paling murni yang pernah dilihatnya.

Karena itu, melihat betapa rentan sampah mencemari laut menunjukkan kalau masalah ini telah meluas di seluruh dunia.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler