Ironi Korea Selatan, Angka Kelahiran Menurun Tajam, Bayi Lahir Prematur Justru Meningkat

26 Maret 2023, 13:49 WIB
Ilustrasi, bayi kelahiran prematur meningkat di Korea Selatan. /Pixabay/SeppH /Pixabay

PATRIOT BEKASI - Hasil data pada 26 Maret 2023 menunjukkan bahwa tingkat kelahiran prematur di Korea Selatan justru meningkat.

Di sisi lain, angka kelahiran secara keseluruhan di Korea Selatan malah mencapai titik terendah sepanjang masa.

Statistik dari Institut Kesehatan dan Sosial Korea menampilkan bahwa, ada penurunan total kelahiran di Korea Selatan selama dekade terakhir.

Dari yang tadinya sebanyak 471,000 kelahiran pada 2011 kini menjadi 261,000 pada 2021.

Baca Juga: Bumi Makin Mengkhawatirkan, Ilmuwan Gelisah dengan Penemuan Batuan Plastik di Trindade

Lebih lanjut, di periode yang sama angka tingkat kelahiran prematur meningkat, dari yang sebelumnya hanya 6 persen, saat ini menjadi 9,2 persen.

Sementara itu, kelahiran bayi dengan berat lahir yang rendah pun meningkat dari sebelumnya 5,2 persen menjadi 7,2 persen.

Bayi yang terlhir prematur diinformasikan kalau tubuh dan sistem organ mereka belum berkembang sepenuhnya.

Biasanya, bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu dianggap prematur. Berat badan lahir rendah mengacu pada bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram.

Studi terbaru menunjukkan kelahiran prematur terkait dengan perawatan infertilitas, seperti perawatan fertilisasi in vitro atau inseminasi buatan.

Baca Juga: Miliarder Qatar, Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani Mengajukan Tawaran Baru untuk Membeli Manchester United

Dalam beberapa tahun terakhir, kelahiran bayi kembar atau lebih telah meningkat, sebagian besarnya disebabkan perawatan kesuburan.

Akan tetapi, ada perkiraan kalau lebih dari setengah dari semua bayi kembar terlahir dalam kondisi prematur.

Risiko kelahiran prematur juga meningkat pada ibu yang melahirkan bayi kembar tiga atau lainnya.

Data statistik menunjukkan bahwa jumlah kelahiran kembarsedikit meningkat dari 139.000 pada tahun 2011 menjadi 140.000 pada tahun 2021, di tengah menurunnya jumlah kelahiran.

Di antara kelahiran kembar pada tahun 2021, 66,6 persen lahir prematur dan 59,9 persen lahir dengan berat lahir rendah, dengan beberapa tumpang tindih di antara keduanya.

“Bayi prematur lebih cenderung memiliki risiko kesehatan dalam hal fungsi paru-paru dan tekanan darah. Status perkembangan, penyakit, dan kecacatan mereka harus terus dipantau oleh pemerintah,” kata Choi Eun-jin, seorang peneliti di Institut Kesehatan dan Sosial Korea.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Korea Herald

Tags

Terkini

Terpopuler