PATRIOT BEKASI - Pemerintah Malaysia menolak dan memprotes China terkait rilis peta baru China yang mengklaim perairan lepas pantai Malaysia diakui milik China Rabu, 30 Agustus 2023.
Dalam peta tersebut China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan yang menjadi jalur perdagangan senilai triliunan dolar setiap tahunnya.
Meski begitu pengadilan internasional memutuskan bahwa pengakuan kepemilikan tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Adapun yang terlibat dalam pengklaiman wilayah China yakni Malaysia, Filipina, Vietnam dan Brunei.
Baca Juga: Kebakaran Gedung di Afrika Selatan, 54 Orang Tewas dan Puluhan Luka-Luka
Negara- negara tersebut juga memiliki klaim yang tumpang tindih di beberapa bagian laut tersebut.
"Malaysia tidak mengakui klaim Tiongkok di Laut Cina Selatan sebagaimana dituangkan dalam 'Peta Standar Tiongkok Edisi 2023' yang mencakup wilayah maritim Malaysia," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia dikutip Patriot Bekasi dari straitstimes Kamis, 31 Agustus 2023.
Menurut Malaysia, masalah Laut Cina Selatan sebagai masalah yang kompleks dan sensitif, sehingga perselisihan tersebut harus ditangani secara damai dan rasional melalui dialog berdasarkan hukum internasional.
Sebelumnya dunia dihebohkan dengan berita terbaru pemerintah China melalui melalui Kementerian Sumber Daya Alam mengumumkan merilis peta baru wilayah negaranya.
Adapun peta baru itu mengejutkan semua negara yang terlibat, yakni China mengklaim wilayahnya sebagian besar terdiri dari perairan Malaysia dekat Sabah dan Sarawak.
Bahkan sebagian wilayah di India juga ikut diklaim China.
Selain itu peta Standar China 2023 yang baru saja dirilis juga mencakup wilayah yang disengketakan yakni termasuk klaim atas Taiwan, Laut Cina Selatan, Arunachal Pradesh dan wilayah Aksai Chin.***