Data Statistik Sebut Penjualan Mainan Seks di Eropa Melonjak di Tengah Pandemi

- 6 Februari 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi: Binaragawan asal Kzakhstan, Yuri Tolochko menikah dengan boneka seks bernama Margo.
Ilustrasi: Binaragawan asal Kzakhstan, Yuri Tolochko menikah dengan boneka seks bernama Margo. //Instagram @yurii_tolochko

Peneliti dari Kantar Group, Christophe Manceau, mengatakan bahwa naiknya penjualan mainan seks ini lebih dari sekadar menunjukkan kebosanan orang-orang yang sedang terkunci akibat karantina wilayah di sejumlah negara.

Ia mengungkapkan, naiknya penjualan mainan seks ini menunjukkan bahwa masyarakat barat tidak lagi menganggap hal itu tabu.

Baca Juga: Cek Fakta: Ada Kabar Anies Baswedan Akan Dipenjarakan Seumur Hidup Karena Kasus Korupsi Formula E

"Masyarakat Barat telah mencapai era di mana kesejahteraan seksual sepenuhnya normal," katanya kepada AFP, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Japan Today pada Sabtu, 6 Februari 2021.

"Membeli mainan seks tidak lagi tabu sama sekali, justru sebaliknya," katanya, melanjutkan.

Hal yang sama dikatakan oleh produsen asal Berlin, WOW, menurutnya penjualan global mereka naik tiga kali lipat selama setahun terakhir.

Baca Juga: Jelang Juventus vs AS Roma, Andrea Pirlo: Mereka Tim Hebat dan Ronaldo Adalah Pahlawannya

Mereka bahkan mengirimkan lebih dari empat juta model mainan seks paling populer mereka, Womanizer.

Sementara itu perusahaan LELO yang berbasis di Swedia mengatakan penjualan mainan seks naik 10 persen pada 2020 lalu meskipun toko-toko tutup.

Berdasarkan laporan Statistik penjualan tahun, penjualan global mainan seks naik hampir dua kali lipat.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah