Terang-terangan, Presiden Prancis dan PM Inggris Menentang dan Mengecam Liga Super Eropa

- 20 April 2021, 03:36 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PM Inggris Boris Johnson terang-terangan menentang rencana pembentukan Liga Super Eropa.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PM Inggris Boris Johnson terang-terangan menentang rencana pembentukan Liga Super Eropa. /Reuters

PR BEKASI - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk keras dan menentang rencana pembentukan kompetisi liga baru yaitu European Super League atau Liga Super Eropa yang digadang gadang menjadi pengganti Liga.

"Kami akan melihat segala sesuatu yang dapat kami lakukan dengan otoritas sepak bola untuk memastikan bahwa ini tidak berjalan seperti yang saat ini diusulkan," kata Johnson dalam wawancara yang dikumpulkan.

Johnson berfikir bahwa kabar usulan pembentukan Liga Super Eropa sebagai pengganti liga merupakan hal yang tidak baik bagi penggemar maupun sepak bola di eropa.

Baca Juga: Akui Gunakan Ganja Sejak Lulus SMA, Jeff Smith Minta Maaf dan Menyesal: Tindakan Ini Tidak Patut Dicontoh

"Saya tidak berpikir itu kabar baik untuk para penggemar, saya rasa itu bukan kabar baik untuk sepak bola di negara ini." ungkap Johnson

Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut mengecam rencana pembentukan kompetisi Liga Super Eropa tersebut.

Bahkan ia mengapresiasi langkah klub-klub Prancis yang telah menolak berpartisipasi dalam pembentukan liga baru tersebut.

Baca Juga: Sebut Firman Tuhan Kristen Semua Palsu, Dewi Tanjung Semprot Yahya Waloni: Manusia Ini Kutu Loncat

“Presiden menyambut baik posisi klub-klub Prancis menolak berpartisipasi dalam proyek Liga Super Eropa yang mengancam prinsip solidaritas dan olahraga,” demikian Istana Kepresidenan Prancis Elysee dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Sementara itu salah satu penggemar sepak bola bernama John Kessie mengatakan saat di luar stadion Chelsea di Stamford Bridge bahwa hal tersebut adalah tindakan yang buruk.

"Ini buruk bagi para penggemar karena jelas mereka (12 klub) tidak mendengarkan apa yang diinginkan para penggemar." ujar John dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Baca Juga: Kecam Pembentukan Liga Super Eropa, G Neville Minta MU dan Liverpool Dihukum Degradasi

Selain itu Jhon mengungkapkan bahwa pembentukan liga baru tersebut semata mata hanya tertuju pada uang.

"Saya pikir ini semua tentang uang karena ketika Anda melihat berapa banyak penggemar yang dimasukkan ke klub Liga Premier ini, mereka setidaknya harus didengarkan." ungkapnya

Badan sepak bola dunia FIFA telah memperingatkan pada Januari bahwa liga yang memisahkan diri tidak akan diakui oleh mereka.

Bahkan FIFA terang terangan mengatakan bahwa pemain yang ambil bagian di dalamnya akan dilarang tampil di Piala Dunia.

Baca Juga: Final 'El Clasico' Piala Menpora 2021: Persib Tantang Persija Usai Susah Payah Tundukkan PSS Sleman

Namun, FIFA mengambil nada yang lebih lembut pada hari Minggu dengan pernyataan yang hanya mencatat "ketidaksetujuan" dari "liga yang memisahkan diri dari Eropa" dan tanpa menyebutkan sanksi.

Pertemuan komite eksekutif UEFA di Swiss pada hari Senin awalnya dijadwalkan untuk memperkuat rencananya untuk mereformasi dan memperluas Liga Champions.

Rencana tersebut adalah untuk berkembang dari 32 menjadi 36 tim dan membuat lebih banyak pertandingan penyisihan grup sebelum babak sistem gugur.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x