Kewalahan Tangani Lonjakan Kasus Covid-19, WHO: Situasi di India Sangat Memilukan

- 27 April 2021, 10:55 WIB
Ilustrasi situasi Covid-19 di India.
Ilustrasi situasi Covid-19 di India. /Reuters

PR BEKASI - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyuarakan peringatan atas gelombang Covid-19 di India yang terus memecahkan rekor.

Lebih lanjut, Ghebreyesus mengatakan WHO akan segera bergegas membantu mengatasi krisis di negeri Taj Mahal itu.

"Situasi di India sangat memilukan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27 April 2021: Reyna Ajak Michelle Doakan Aldebaran, Ada Apa?

Lebih lanjut, dia menurutkan bahwa India saat ini tengah kewalahan memerangi gelombang tsunami Covid-19.

Pasalnya, lonjakan kasus Covid-19 ini menyebabkan sebagian rumah sakit disesaki pasien, dengan krematorium juga bekerja dengan kapasitas yang penuh.

Dalam beberapa hari terakhir, para keluarga pasien Covid-19 di India ikut turun ke media sosial untuk memohon pertolongan terkait pasokan oksigen dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.

Baca Juga: Dibanting 27 Kali saat Latihan Judo, Seorang Bocah Taiwan Kini Alami Koma

Selain itu, mereka juga memaksa ibu kota New Delhi untuk memperpanjang kebijakan lockdown selama seminggu.

"WHO melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting," kata Ghebreyesus.

Dia mengatakan, Badan Kesehatan PBB mengirimkan ribuan konsentrator oksigen ke rumah sakit lapangan yang bergerak dalam prefabrikasi dan persediaan laboratorium.

Baca Juga: UAS Ajak Patungan Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402, Begini Tanggapan Ustaz Yusuf Mansur

Sementara itu, WHO akan membantu mengerahkan lebih dari 2.600 ahli dari berbagai program, termasuk polio dan tuberkulosis, untuk bekerja dengan otoritas kesehatan India guna membantu penanganan pandemi tersebut.

Negara dengan penduduk 1,3 miliar ini menjadi hotspot terbaru dari virus Corona yang telah menewaskan lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia.

Bahkan ketika negara-negara maju telah menuju normal yang baru dengan program percepatan vaksinasi Covid-19.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x