Kaum Yahudi Israel Sering Disebut Pembuat Masalah, Ternyata Ini Rentetan Alasan di Baliknya

- 13 Mei 2021, 11:58 WIB
Ilustrasi kaum Yahudi.*
Ilustrasi kaum Yahudi.* /Reuters

PR BEKASI - Kaum Yahudi yang saat ini menjadi pemukim mayoritas di wilayah Israel ternyata memiliki sejarah panjang.

Beberapa orang kerap kali menyebut kaum Yahudi Israel sebagai kaum pembuat masalah.

Bahkan sejumlah ustaz kondang di Indonesia turut menyetujui hal tersebut.

Baca Juga: Joe Biden 'Wajarkan' Serangan Israel ke Palestina, Turki: Sejak Kapan Kekejaman Dianggap Pertahanan Diri?

"Bukan Yahudi kalau gak bikin masalah," kata Ustaz Felix Siauw.

Lantas apa alasan sebenarnya kaum Yahudi disebut sebagai pembuat masalah?

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Felix Siauw, dahulu Yahudi dikenal dengan nama Bani Israil.

Bani Israil adalah keturunannya Nabi Yaqub dan memiliki 12 anak yang salah satunya sudah tidak asing bagi orang Islam, yaitu Nabi Yusuf.

Baca Juga: Israel Kian Bringas, Aktris Palestina Masia Abd Elhadi Ditembak di Tengah Puncak Popularitas

Karena Nabi Yusuf di zamannya adalah seorang bendahara Mesir. Orang-orang Bani Israil pun masuk ke Mesir dan beranak pinak di sana.

Singkat cerita mereka kemudian diperbudak Firaun yang kemudian didatangi oleh Nabi Musa dan Nabi Harun. Makam Nabi Musa dan Harun mengajak mereka pergi dari Mesir menuju ke satu tempat yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Tempat itu adalah Filistin atau sekarang disebut sebagai Palestina. Tetapi orang-orang Yahudi tak mau masuk ke sana.

Baca Juga: Ajak Tentukan Posisi Soal Konflik Palestina-Israel, Komika Abdur Arsyad: Hidup Ini Jawaban Pertanyaan Akhirat

Allah SWT mengatakan bahwa mereka malah berbuat sesuatu yang tidak pantas kepada Nabi Musa. Kaum Yahudi menyakiti Nabi Musa.

Hingga Nabi Musa berkata, "Kenapa engkau menyakiti aku dengan memaksiati aku dan tidak mengindahkan perintah Allah yang dibawa olehku".

Orang-orang Yahudi ogah-ogahan mengikuti Nabi Musa, padahal Nabi Musa sudah menunjukkan mereka banyak sekali mukjizat. Bahkan sudah mengurus segala keperluan mereka.

Baca Juga: Ajak Tentukan Posisi Soal Konflik Palestina-Israel, Komika Abdur Arsyad: Hidup Ini Jawaban Pertanyaan Akhirat

Saat diminta berperang ke daerah yang sudah dijanjikan Allah tersebut, orang-orang Yahudi menolaknya dan mengaku tidak ingin ikut-ikutan karena takut terhadap orang-orang di sana.

Bahkan orang-orang Yahudi meminta Nabi Musa saja yang berperang dengan tuhannya. Karena hal tersebutlah Allah menyesatkan mereka selama empat masa.

Selama empat masa, orang-orang Yahudi tidak bisa memasuki Filistin dan mereka masuk ketika zamannya Yusya' bin Nun yang melanjutkan pengurusan terhadap Bani Israil atau kaum Yahudi setelah Nabi Musa dan Harun.

Baca Juga: Tsamara Amany Buka Suara Soal Israel-Palestina: Bukan Konflik tapi Penjajahan, Nggak Peduli Agama Mereka Apa

Walaupun sudah berganti masa, mereka tetap membuat masalah dengan mengingkari perintah-perintah Allah, mempermainkan aturan-aturanNya. Mereka mengejek para Nabi dan jajarannya.

Singkat cerita Yusya' bin Nun ini membagi "tanah terjanji", tanah Filistin itu menjadi 12 bagian, merujuk pada 12 Bani Israil atau 12 anak-anak Nabi Yaqub.

Sedangkan Yusya' bin Nun menjadi sebuah penengah di antara para Nabi untuk memerintahkan orang-orang Yahudi karena memang urusan mereka senantiasa diurus oleh para Nabi.

Baca Juga: Kutuk Tindakan Biadab Israel pada Palestina, Anwar Abbas: Umat Islam dan Warga Dunia Harus Melawan

Tapi ya itulah, "Bukan Yahudi kalau nggak bikin masalah". Mereka bikin masalah lagi, terpecah lagi, ribut lagi, dan akhirnya wilayah yang mereka tempati terbadi dua.

Wilayah pertama yaitu ada Kerajaan Israel yang ada di utara dan wilayah kedua namanya Kerajaan Yehuda yang ada di sebelah selatan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: YouTube Felix Siauw


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x