Menurut sumber militer Lebanon, kelompok pinggiran Palestina berada di balik serangan pada Kamis malam tersebut.
Konflik yang saat ini semakin memanas ini bermula ketika militan Hamas di Gaza mulai menembakkan roket secara masif ke wilayah Israel sejak Senin malam, 10 Mei 202, setelah kerusuhan besar di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga bagi Muslim di seluruh dunia.
Kerusuhan di Masjid AlnAqsa dipicu oleh rencana keputusan pengadilan Israel untuk menggusur paksa beberapa keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah, dekat Kota Tua Yerusalem.
Rencana tersebut menuai protes besar-besaran di Yerusalem yang berubah menjadi bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel.
Akibatnya Hamas pun memberi ultimatum kepada Israel terkait pengusiran dan penyerangan mereka terhadap warga Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa.
Baca Juga: Ceritakan Pengalaman Mengerikan Saat di Palestina, Via Valen: Tiap Hari Suasana Terasa Mencekam
Hamas dan Jihad Islam Palestina mengeklaim telah meluncurkan lebih dari 1.500 roket ke kota-kota di Israel selatan dan tengah sejak 10 Mei.
Pada hari Kamis, tiga roket juga ditembakkan dari dalam Lebanon, ke utara Israel.
Enam orang Israel telah tewas sejauh ini, termasuk satu tentara IDF dan seorang anak laki-laki berusia enam tahun.