Network
PR BEKASI - Anggota parlemen Irlandia dari partai People Before Profit memberikan dukungan terhadap Palestina.
Tak hanya itu, anggota parlemen Irlandia tersebut juga telah mengajukan mosi ke Dáil (majelis rendah Irlandia).
Tukuannya yankni untuk meminta pemerintah mengusir duta besar Israel.
Hal tersebut dilakukannya sebagai tanggapan aksi militernya ke Palestina.
Baca Juga: Jadi Aktor Penting Gencatan Senjata Israel-Hamas, Presiden Mesir Beberkan Peran Joe Biden
"Sudah waktunya Pemerintah Irlandia bertindak melampaui kata-kata," kata anggota parlemen Gino Kenny pada Selasa, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Irish Times pada Jumat, 21 Mei 2021.
"Mereka perlu berbuat, dan perbuatan itu akan mengusir duta besar Israel," katanya, menambahkan.
Diketahui bahwa mosi itu akan menekan Menteri Luar Negeri Simon Coveney untuk melakukannya.
Simon Coveney telah menolak usul pengusiran duta besar Israel pada Minggu lalu.
"Mengusir duta besar Israel tidak akan menyelamatkan satu anak Palestina atau Israel," katanya, menambahkan.
Menurutnya, mengusir duta besar adalah ide yang "cacat" karena pemerintah tidak lagi memiliki saluran komunikasi.
"Gagasan bahwa Anda mengajukan argumen yang Anda buat untuk menolak berbicara dengan pemerintah atau duta besar adalah salah. Itu bukan cara kerja diplomasi internasional," kata Simon Coveney.
"Pengusiran duta besar tidak hanya akan mengirim pesan kepada pemerintah Israel, tetapi juga kepada rakyat Palestinam bahwa mereka tidak sendiri, tetapi Irlandia bersama mereka," kata Kenny.
"Irlandia memiliki posisi unik di Dewan Keamanan PBB...Dan dapat mengirim pesan tidak hanya ke Israel tetapi juga di seluruh dunia bahwa kejahatan terhadap rakyat Palestina ini tidak akan dibiarkan begitu saja," ujar Kenny.
Kenny juga berharap mosi itu bisa mendapat dukungan di Dáil.
Anggota parlemen Irlandia itu mengatakan Irlandia dan negara-negara lain tidak melakukan apapun untuk menahan Israel.
Juga mengkritik Uni Eropa secara khusus atas sikap mereka terhadap krisis di Palestina.
Namun, hingga saat ini belum diketahui secara jelas keputusan mosi yang diajukan oleh anggota parlemennya terset.***
