Patung Tak Berwujud Karya Seniman Italia Sukses Dijual Seharga Rp260 Juta

- 9 Juni 2021, 19:42 WIB
Patung tak berwujud karya seorang seniman dari Italia bernama Salvatore Garau sukses dijual seharga Rp260 juta.
Patung tak berwujud karya seorang seniman dari Italia bernama Salvatore Garau sukses dijual seharga Rp260 juta. /Tangkapan Layar Instagram/ salvatore_garau

 

PR BEKASI – Setidak-tidaknya sebuah patung memiliki wujud dan dapat dilihat oleh mata. Meski orang awam mungkin tidak mengerti makna dan bentuk patung tersebut.

Namun, seorang seniman asal Italia bernama Salvatore Garau membuat patung tak berwujud, bukan hanya itu ia berhasil menjual karyanya seharga 15.000 euro sekira Rp260 juta (kurs 17.380).

Patung tak kasat nama itu Salvator Garau beri nama ‘lo Sono’ yang dapat diartikan sebagai ‘saya’ telah dijual oleh seorang kolektor seni yang tidak disebutkan namanya pada awal bulan Maret 2021.

Karya seni ciptaan Savotera Garau itu disebut dikategorikan dalam karya ‘immaterial’, artinya patung tersebut sebenarnya tidak memiliki wujud atau tidak ada.

Baca Juga: Mantan Pelatih Turki Peringatkan Italia hingga Erdogan yang Belum Bisa Hadiri Laga Perdana

Tentu karya seni tidak terlihat ini mungkin dapat diciptakan atau ditiru siapa saja. Sebagai bukti patung tak kasat mata ini benar karya Salvatore Garau pembeli menerima mendapatkan sertifikat.

Meski tak kasat mata dan memiliki wujud Salvatore Garau menyarankan agar ‘lo Sono’ disimpan di ruangan khusus, di ruang yang bebas dari halangan, sekitar 150x150 cm.

“Pencahayaan khusus dan kontrol suhu adalah opsional, karena ‘lo Sono’ adalah immaterial,” kata Garau seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Rabu, 9 Juni 2021.

Seniman berusia 67 tahun menilai keberhasilan karyanya dalam lelang membuktikan bahwa kekosongan tak lebih dari ruang penuh energi.

Baca Juga: Hadir di EURO 2020 Tanpa Bintang, Italia Optimis dengan Kolektivitas Tim dan Kekuatan yang Merata di Tiap Lini

“Hasil lelang yang sukses membuktikan fakta yang tak terbantahkan: kekosongan tak lebih dari ruang yang penuh energi, dan bahkan jika kita mengosongkannya dan tidak ada yang tersisa, menurut prinsip ketidakpastian Heisenberg bahwa ketiadaan memiliki bobot,” kata Salvatore Garau.

“Oleh karena itu (patung) memiliki energi yang mengembun dan mengubah dirinya menjadi partikel, singkatnya, di dalam kita!” katanya, menyambungkan.

Keputusan Salvatore untuk memamerkan karyanya di ruang tertentu agar dapat menciptakan bentuk bervariasi.

“Ketika saya memutuskan untuk 'memamerkan' patung immaterial di ruang tertentu, patung itu akan memusatkan kuantitas dan kepadatan pemikiran tertentu pada titik yang tepat, menciptakan patung yang dari judul saya saja akan mengambil bentuk yang paling bervariasi,” katanya.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Akui Tujuannya di Italia Telah Tercapai, Tanda Akan Meninggalkan Juventus?

“Lagipula, bukankah kita memberi bentuk pada Dewa yang belum pernah kita lihat?” sambungnya.

Garau menganggap pahatannya yang tak terlihat sebagai metafora yang sempurna di zaman modern saat.

Ini juga tampaknya lebih unggul dari karya seni NFT (non-fungible), karena bukan hanya unik dan tidak mungkin untuk direproduksi, tetapi juga tidak memiliki dampak lingkungan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x