Pandemi Disebut 'Ketetapan Allah SWT', Ketum Partai Islam Malaysia: Tak Ada Kekuatan yang Dapat Menentang-Nya

- 7 Juli 2021, 12:52 WIB
Ilustrasi pandemi di Malaysia. Ketua Umum Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Abdul Hadi Awang menyebut pandemi Covid-19 adalah 'ketetapan Allah SWT' dan hanya Tuhan yang dapat "membasmi wabah kapan pun".*
Ilustrasi pandemi di Malaysia. Ketua Umum Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Abdul Hadi Awang menyebut pandemi Covid-19 adalah 'ketetapan Allah SWT' dan hanya Tuhan yang dapat "membasmi wabah kapan pun".* /REUTERS/Lim Huey Teng

PR BEKASI – Ketua Umum Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Abdul Hadi Awang mengatakan pandemi Covid-19 adalah “ketetapan Allah” dan hanya Tuhan yang dapat “membasmi wabah kapan pun.”

Dalam unggahan Facebook pada Senin, 5 Juli 2021 Hadi berbagi pemikirannya tentang pandemi Covid-19 dan urusan politik di negaranya.

Dia mengatakan tidak ada negara yang berhasil mengakhiri pandemi Covid-19 dan dampaknya terasa bagi kehidupan masyarakat, termasuk di negara-negara paling maju dan kaya.

Baca Juga: Tak Hanya Hantui Indonesia, Varian Delta Mulai Dominasi Kasus Covid-19 di Amerika Serikat

“Yang terjadi adalah ketetapan Allah bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menentang kehendak-Nya,” kata Hadi seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 7 Juli 2021.

Ia menambahkan bahwa pandemi adalah ujian bagi manusia untuk melakukan refleksi diri dan menggunakan kecerdasan dan pengetahuan yang diberikan oleh Tuhan.

“Ada yang mendapat pahala kesabaran dan syukur jika mereka beriman. Ada juga yang akan menderita di dunia dan di akhirat jika tidak beriman,” ujarnya.

Baca Juga: Setelah Susu Beruang, Kelapa Muda Kini Diburu karena Dianggap Ampuh Obati Covid-19

Hadi selanjutnya berbicara tentang kekurangan dan kelemahan “pemerintahan manusia” dan bahwa para pemimpin harus berlatih refleksi diri untuk terus memperbaiki diri.

“Hanya mereka yang tidak tahu agama yang akan mencari kelemahan dan kekurangan tanpa menawarkan bantuan apa pun untuk menghadapi masa-masa yang penuh tantangan ini.”

Ia menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, ada negara-negara yang dilanda “epidemi politik” karena ada yang “gila berkuasa” tanpa mempertaruhkan nyawa orang-orang yang dipertaruhkan.

Baca Juga: Anisa Bahar Siap Jual Rumah Rp4 Miliar Demi Bantu Pasien Covid-19, Warganet: Sering Dibully, Tapi Hatinya Baik

Dia kemudian merujuk pada pasca pemilihan AS di mana kekerasan terjadi setelah Donald Trump kalah, dan juga menyebut Mali, di mana militer merebut kekuasaan untuk menggulingkan pemerintah terpilih.

“Pandemi politik di Malaysia sedikit berbeda. Namun, penyebaran virus ini sangat cepat,"

Dimulai dengan Pakatan Harapan (PH) memenangkan pemilu 2018 dengan janji-janji dalam manifesto yang sebagian besar bohong, hingga berhasil meraih kemenangan dan mendirikan pemerintahan yang mengusung pendekatan liberal yang tidak sesuai dengan masyarakat negeri ini, " ujarnya.

Baca Juga: Bukan Susu Beruang, ASI Ternyata Ampuh Lawan Virus Covid-19

“Mereka menang dengan bantuan media sosial yang didanai untuk menyebarkan kebohongan dan berita palsu. Mereka kemudian mendirikan pemerintahan yang tidak hanya liberal tetapi juga berani menantang posisi Islam.

Komunitas LGBT juga mulai mengajukan tuntutan secara bebas dan ada kelompok di pemerintahan PH yang mendukungnya.”

Dikutip dari World of Buzz, menjelang akhir jabatannya, Hadi mengatakan, baik politik maupun pandemi Covid-19 menjadi beban masyarakat saat ini dan Covid-19 harus disikapi dengan konsentrasi penuh oleh semua pihak untuk melindungi kehidupan seluruh warga negara yang tidak bisa ditunda-tunda lebih lama lagi.

Saling membantu adalah kewajiban karena pandemi ini melampaui ras, agama, dan keyakinan politik, katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: World Of Buzz Facebook Abdul Hadi Awang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x