Namun ibunya menuduh bocah tersebut malas dan baru dibawa ke dokter setelah gejalanya memburuk.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter mengesampingkan cedera meniskus tetapi memperingatkan ibu bahwa olahraga berlebihan dapat menyebabkan cedera serius pada anak.
Ibunya mengatakan kepada dokter bahwa dia khawatir putrinya Yuanyuan tidak akan tumbuh cukup tinggi, jadi dia memutuskan untuk membantunya dengan membuat olahraga lompat tali 1.000 kali setiap hari.
Namun hingga akhir remaja awal, Yuanyuan hanya memiliki tinggi 1,58 meter dan beratnya 120 kilogram jadi ibunya berpikir bahwa dia tetap bisa menggunakan latihan tersebut.
Baca Juga: China dan Taliban Makin Mesra, Beijing Siap Beri Dana Rp441 Miliar untuk Afghanistan
Namun berat badan yang berlebihan hanya memperburuk lompatan sang gadis untuk persendiannya.
Wanita itu percaya bahwa pada usianya, bocah itu masih memiliki kesempatan untuk tumbuh setidaknya dua sentimeter lagi, dan dia telah mendengar bahwa melompat dapat membantu anak-anak melakukan hal itu.
“Meskipun dia baru saja mendapatkan menstruasi pertamanya, apophysis belum sepenuhnya tertutup," kata ibu Yuanyuan
"Jika dia bisa memanfaatkan kesempatan tahun lalu ini, dia masih bisa tumbuh setidaknya 1,6 meter. Selain itu, lebih banyak olahraga juga dapat membantunya menurunkan berat badan. Saya ingin dia lebih tinggi dan lebih kurus, jadi dia terlihat lebih cantik, ” sambungnya.
Ibu Yuanyuan merasa waktunya hampir habis dan dia tidak dapat melihat hasil apa pun dalam hal penambahan tinggi badan.