PR BEKASI - Korea Utara mulai alami krisis setelah kehilangan pemasokan bahan makanan impor terutama minyak kedelai imbas dari penutupan perbatasan antara China-Korut.
Dengan persediaan bahan makanan seperti minyak goreng yang terbatas, kini semakin banyak warga Korea Utara yang mengeluhkan masalah kesehatan akibat kekurangan gizi.
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Daily NK pada Selasa, 14 September 2021, seorang sumber di Korea Utara mengatakan dengan adanya penutupan perbatasan yang semakin berlarut-larut, kini tidak ada bahan makanan impor dari China atau Asia Tenggara di pasar.
Baca Juga: Kim Jong Un Ultimatum Remaja Korut yang Pakai Kata 'Oppa', Bisa Dipenjara hingga Hukuman Mati
"Banyak orang belum mencicipi minyak selama lebih dari setahun karena hampir tidak ada minyak kedelai yang masuk," katanya.
Sebelum penutupan perbatasan, minyak kedelai China dijual sekitar KPW 10.000 per kilogram di pasar Korea Utara.
Namun, baru-baru ini dilaporkan dijual lebih dari KPW 30.000, tiga kali lipat dari harga sebelumnya.
Dengan menghilangnya minyak yang terlalu mahal ini, hampir tidak mungkin untuk membeli minyak goreng impor di pasar.