Atasi Sampah Menumpuk, Ilmuwan Singapura Ubah Limbah Kulit Durian Jadi Perban Antibakteri

- 20 September 2021, 10:25 WIB
Ilmuwan Singapura ubah limbah kulit durian menjadi perban antibakteri, berangkat dari kegelisahan warganya konsumsi 12 juta durian per tahun.
Ilmuwan Singapura ubah limbah kulit durian menjadi perban antibakteri, berangkat dari kegelisahan warganya konsumsi 12 juta durian per tahun. /Reuters

PR BEKASI - Sejumlah ilmuwan Singapura dari Nanyang Technological University (NTU) menciptakan perban antibakteri dari limbah kulit durian.

Ternyata hal tersebut terinspirasi dari kegelisahan para ilmuwan akan limbah kulit durian. Sebab warga Singapura per tahunnya dapat mengonsumsi hampir 12 juta durian.

Professor William Chen merupakan direktur program ilmu dan teknologi pangan di NTU. Dari kegelisahan tersebut para ilmuwan mencari cara untuk mengolah kulit durian.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 4 Agustus 2021: Aries dan Taurus, di Awal Bulan Dapat Durian Runtuh, Kok Bisa?

"Di Singapura, kami mengonsumsi 12 juta durian per tahun. Jadi selain dagingnya, kami tidak bisa memanfaatkan kulit dan biji durian, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan," tutur Professor William Chen dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 20 September 2021.

Kemudian seorang pedagang grosiran durian mengatakan setiap hari ia dapat menghasilkan limbah kulit durian sebanyak 30 peti atau sekitar 1.800 Kg.

Biasanya limbah kulit durian dibuang dan dibakar, namun hal ini menimbulkan polusi udara dan berdampak merusak lingkungan. Sedangkan kulit durian adalah bagian yang mengisi komposisi durian, hingga setengahnya.

Baca Juga: Durian Dijual Rp1,7 juta, Bukan Karena Langka Tapi Jatuh Menimpa Mobil

Akhirnya para ilmuwan NTU menjadikan kulit durian tersebut menjadi perban antibakteri dengan mengekstrak bubuk selulosa dari kulit buah, kemudian ditiriskan dan dikeringkan.

Lalu ekstrak selulosa tersebut dicampur dengan gliserol. Gabungan bahan tersebut menjadi sebuah campuran hidrogel lunak, yang kemudian dipotong menjadi strip-strip perban.

Perban antibakteri dari kulit durian tersebut ternyata lebih baik dibandingkan perban konvensional. Sebab perban antibakteri kulit durian mampu menjaga area kulit tetap lembab, dan membantu mempercepat penyembuhan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 24 Juli 2021: Aries Bertemu Orang yang Mempesona dan Taurus Dapat Durian Runtuh!

Selain itu proses produksi perban antibakteri dari kulit durian juga lebih hemat biaya dibandingkan produksi perban konvensional.

Sebab perban konvensional mendapatkan sifat antimikroba dari senyawa logam yang mahal, sedangkan perban antibakteri ini memiliki sifat antimikroba alami dari kulit durian dan ragi.

Professor William Chen mengatakan teknologi perban antibakteri ini juga dapat diterapkan pada limbah makanan lainnya, tidak hanya kulit durian. Seperti limbah kacang kedelai, dan biji-bijian bekas.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x