Muncul Gelembung Metana Misterius di Segitiga Bermuda, Sebabkan Penerbangan 19 'Terhisap' dan Jatuh ke Laut

PR BEKASI – Para ahli dalam sebuah film dokumenter terbaru mengungkap penemuan gelembung metana bawah laut misterius di Segitiga Bermuda.

Gelembung ini telah menyebabkan turbulensi mematikan hingga jatuhnya pesawat dalam Penerbangan 19.
 
Selama 200 tahun terakhir, telah terdapat 50 kapal dan 20 pesawat yang tiba-tiba menghilang di Segitiga Bermuda.

Baca Juga: Pilot yang Hilang di Segitiga Bermuda Tahun 1945, Kirimkan Pesan Telegram Menakutkan ke Keluarganya

Wilayah lautan misterius tersebut terletak di lepas pantai timur AS tetapi tidak muncul di peta dunia resmi.
 
Namun secara umum, disepakati bahwa Segitiga sendiri  adalah wilayah perairan di antara Florida, Bermuda, dan Puerto Rico.
 
Pada tahun lalu, sebuah tim pencarian dibentuk dalam upaya untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Penerbangan 19 yang menghilang pada 1945 di Segitiga Bermuda.
 
Upaya mereka telah ditangkap dalam sebuah episode musim baru dari serial film dokumenter buatan History Channel.

Baca Juga: Ahli: Segitiga Bermuda Jebak kapal dan Pesawat yang Terdampar Lintasi Badai Super 

Episode Satu menyajikan teori aneh bahwa gelembung metana bisa saja menjatuhkan Penerbangan 19 di Segitiga Bermuda.
 
Film dokumenter ini menampilkan penjelajah kapal karam Daniel Taylor, yang memperingatkan bahaya gelembung metana di Segitiga Bermuda.
 
Rembesan gas dari dasar laut tidak jarang dan telah diamati oleh para ilmuwan di beberapa daerah.
 
Namun, Taylor mengatakan timnya telah memperoleh bukti yang menunjukkan bahwa gelembung metana besar hadir di Segitiga Bermuda.

Baca Juga: Penyelidik Temukan Bukti Terbaik Hilangnya Penerbangan 19 yang Misterius di Segitiga Bermuda 

Dia menjelaskan bagaimana anomali bawah laut yang aneh bisa berada di balik hilangnya kapal di wilayah tersebut.
 
“Pada salah satu survei kami, kami menemukan formasi besar seperti kawah. Kami tidak tahu benda apa ini, yang terbesar berukuran 600 meter,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 29 September 2021.
 
Sutrada film documenter tersebut, Laurence Fishburne menceritakan bahwa ada konsensus ilmiah yang berkembang tentang bahaya deposit metana bawah laut.
 
Dia mengatakan bahwa beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa ketika deposit meledak, mereka dapat membuat gelembung besar dengan potensi untuk menggantikan air dan menenggelamkan kapal.

Baca Juga: Hilang Sejak 76 Tahun Lalu, Kumpulan Pesawat yang Hilang di Segitiga Bermuda Berhasil Ditemukan