China Ulang Tahun, Beijing Malah Kirim 38 Pesawat Tempur ke Taiwan

- 2 Oktober 2021, 13:09 WIB
hina dan Taiwan berada di ambang Perang setelah 38 pesawat tempur China masuki zona pertahanan udara Taiwan.
hina dan Taiwan berada di ambang Perang setelah 38 pesawat tempur China masuki zona pertahanan udara Taiwan. /REUTERS/Stringer

PR BEKASI – China dan Taiwan telah berada di ambang perang setelah militer China memecahkan rekor mengirimkan 38 pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan.

Taiwan memiliki zona pertahanan udara yang mencakup sebagian besar Selat Taiwan termasuk bagian dari provinsi Zhejiang, Fujian, dan Jiangxi di China.

Insiden itu terjadi pada Jumat, 1 Oktober 2021 yang bertepatan dengan perayaan Hari Nasional Republik Rakyat China.

Baca Juga: China Kirim Puluhan Pesawat Tempur di Hari Ulang Tahun Negaranya, Taiwan: Merusak Perdamaian Regional

Hari perayaan itu diketahui menandai pembentukan Republik Rakyat China dipimpin oleh pemerintah Partai Komunis China pada 1949 lalu.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan sebanyak 38 pesawat tempur China telah melanggar zona pertahanan udara Taiwan.

Diketahui, 38 pesawat tempur China tersebut terdiri dari 18 jet tempur Shenyang J-16, empat jet SU-30, dua pembom Xian H-6, dan satu pesawat perang anti-kapal selam (Y-8 ASW) Shaanxi Y-8 yang memasuki barat daya Taiwan.

Baca Juga: Kalap Diingatkan Pakai Masker, Pria di Taiwan Serang Penjaga Toko

Diketahui, sampai saat ini China masih mengakui Taiwan sebagai salah satu provinsi mereka yang membangkang.

Namun Taiwan menganggap negara mereka sebagai negara merdeka dengan memiliki memiliki konstitusi sendiri dan pemimpin yang dipilih secara demokratis.

Namun, status politik Taiwan sampai saat ini masih belum jelas karena mayoritas negara di seluruh dunia masih mengakui China sebagai satu-satunya negara berdaulat.

Baca Juga: Gelontorkan Triliunan Rupiah, Taiwan Siapkan Senjata Jarak Jauh untuk Bela Diri dari Ancaman China

Taiwan sendiri telah menentang upaya reunifikasi yang dikatakan oleh pemerintahan China di Beijing.

Namun, Presiden Xi Jinping di China sebelumnya telah menyatakan tujuannya untuk mencaplok negara pulau itu dengan menyarankan tidak ada ruang untuk segala bentuk kemerdekaan Taiwan.

Bahkan, Xi Jinping sendiri mengatakan China akan melakukan segala cara untuk merebut kembali Taiwan baik dengan cara diplomasi maupun perang.

Baca Juga: Xi Jinping Beri 'Ancaman' Pada Oposisi, Kirim Surat untuk Peringati Situasi 'Suram' Taiwan

Dr Nick Bisley, dari Universitas La Trobe di Australia mengatakan pernyataan Xi Jinping tersebut merupakan peringatan perang yang jelas dari China

“Xi Jinping telah membuat sinyal yang sangat umum dan sangat jelas yang mengatakan bahwa Taiwan bukanlah masalah yang akan diturunkan ke generasi berikutnya," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 2 September 2021.

Pada Agustus 2021 lalu, Amerika Serikat (AS) terlibat dalam penjualan senjata senilai 750 juta dolar atau senilai Rp10.7 triliun ke Taiwan.

Baca Juga: China: Kami Siap Rebut Kembali Taiwan Dengan Cara Apapun, Termasuk Lewat Perang

Kesepakatan AS adalah bagian dari rencana mereka untuk menahan apa yang AS lihat sebagai ekspansionisme China.

Sebelum kejadian kemarin, rekor jumlah pesawat tempur China yang memasuki zona pertahanan udara Taiwan adalah sebanyak 28 pesawat tempur pada 15 Juni 2021.

Insiden lain juga telah terjadi beberapa kali pada tahun ini pada 12 April, 24 April dan 23 September 2021.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x