Taliban Berkuasa, Anak-anak Afghanistan Mati Kelaparan Hampir Setiap Hari

- 26 Oktober 2021, 10:19 WIB
Ilustrasi anak kelaparan. Save The Children melaporkan, setidaknya 14 juta anak Afghanistan mengalami kelaparan.
Ilustrasi anak kelaparan. Save The Children melaporkan, setidaknya 14 juta anak Afghanistan mengalami kelaparan. /REUTERS/Abduljabbar Zeyad

PR BEKASI - Afghanistan dihantam bencana kelaparan setelah dikuasai Taliban pada Agustus 2021 lalu.

Dari 22.8 rakyat Afghanistan yang mengalami kelaparan, setidaknya 14 juta di antaranya merupakan anak-anak.

Krisis pangan yang menyebabkan kelaparan ini dinilai akan semakin mengancam rakyat Afghanistan saat memasuki musim dingin.

Baca Juga: Alami Kerawanan Pangan, Jutaan Anak Afghanistan Terancam Mati Kelaparan

Berdasarkan data PBB yang dianalisis organisasi Save The Children, tingkat kelaparan di Afghanistan meningkat sebanyak 35 persen dibandingkan tahun lalu.

Taliban mengambil alih Afghanistan setelah Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya dari negara itu setelah 20 tahun.

Sejak itu, Afghanistan jatuh ke dalam krisis kemanusian yang semakin memburuk.

Baca Juga: PBB Peringatkan Krisis Pangan 'Akut' di Afghanistan: Anak-anak Akan Mati Kelaparan!

Hal tersebut diperburuk dengan dihentikannya bantuan dari negara-negara Barat dan lembaga keuangan global seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional setelah Taliban berkuasa.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent, lebih dari lima juta anak Afghanistan diprediksi tinggal menunggu waktu hingga akhirnya meninggal akibat kelaparan.

Save The Children melaporkan delapan anak dari sebuah keluarga meninggal akibat kelaparan pada pekan lalu.

Baca Juga: Taliban Hukum Pancung Atlet Voli Perempuan Muda Afghanistan dengan Kejam

Di sisi lain, IPC menyebut krisis pangan yang melanda Afghanistan akan semakin memasuki tingkat darurat mulai bulan depan, atau menjelang musim paceklik pada Maret 2022.

"Situasinya sudah putus asa, kami melihat anak-anak kecil di klinik kami tiap hari meninggal akibat kekurangan gizi parah karena mereka tidak memiliki apa-apa, selain sisa roti untuk dimakan," kata Orlaith Minogue, penasihat senior di Save The Children.

"Tapi ketika musim dingin tiba, kita akan melihat lebih banyak anak yang kelaparan dari sebelumnya," sambungnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x