Arianto mengatakan kepada wartawan bahwa otopsi sedang dilakukan oleh tim dokter hewan untuk menentukan penyebab kematian bayi gajah.
Baca Juga: Pemburu Liar di Afrika Tewas Diinjak-injak Gajah hingga Mayatnya Hancur
Dia mengatakan bahwa petugas satwa liar pada Senin. 15 November 2021 harus mengamputasi setengah dari belalai dalam operasi hidup atau mati di pusat pelatihan gajah dekat Banda Aceh.
“Kematiannya sangat mengejutkan, karena dia terlihat baik-baik saja setelah diamputasi dan aktif bergerak,” kata Rika Marwati, seorang dokter hewan di pusat tersebut.
"Dia tiba-tiba jatuh sakit karena stres dan infeksi Senin malam dan pada pagi hari dia dilaporkan meninggal," tambahnya.
Para konservasionis mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan perburuan liar di Sumatra karena penduduk desa beralih berburu karena alasan ekonomi.
Jumlah gajah Sumatra yang mati akibat dijerat dan diracun telah mencapai 25 ekor dalam sembilan tahun terakhir di Kabupaten Aceh Timur saja.
Pada bulan Juli, seekor gajah ditemukan mati tanpa kepalanya di sebuah perkebunan kelapa sawit di Aceh Timur.
Polisi menangkap seorang tersangka pemburu liar bersama empat orang yang dituduh membeli gading dari bangkai hewan tersebut.