Omicron Mengintai Dunia, Ini Alasan Mengapa Para Ilmuwan Khawatir

PR BEKASI - Virus Covid-19 varian baru Omicron saat ini tengah mengintai dunia.

Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian Omicron sebagai variant of concern.

Kemunculan varian Omicron memicu kekhawatiran para ilmuwan.

Baca Juga: WHO Beri Rekomendasi Cara Efektif Cegah Penularan Covid-19 Varian Omicron

Pasalnya, mutasi dalam varian Omicron belum pernah terjadi pada bagian genom dalam mutasi virus Covid-19 lainnya.

Seperti yang diketahui, Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Saat ini, lebih dari 80 persen kasus ditemukan di Provinsi Gauteng yang berpenduduk padat, termasuk Johannesburg dan Pretoria.

Baca Juga: Dokter Afrika Selatan Sebut Pasien dengan Varian Omicron Punya Gejala Sangat Ringan, Beda dengan Delta

Para peneliti memperkirakan nilai R dalam varian Omicron mencapai 1,47 untuk setiap kasus di Afrika Selatan.

Sedangkan angka R untuk kasus yang ditemukan di Provinsi Guateng mencapai 1,93.

Apabila angka R melebihi 1, maka dipastikan wabah akan tumbuh secara eksponensial.

Baca Juga: Menkes Budi Sebut Virus Covid-19 Varian Omicron Penularannya Lebih Cepat

Melihat angka R yang cukup tinggi pada varian Omicron, para ilmuwan di Center for Epidemic Response and Innovation (CERI) di Stellenbosch, Afrika Selatan menjadi khawatir.

Apalagi varian Omicron muncul di saat Afrika Selatan sedang dihantam varian Delta.

Baca Juga: WHO Nyatakan Belum Jelas Apakah Omicron Lebih Menular dan Berbahaya Dibanding Varian Lain

Oleh karena itu, para ilmuwan saat ini tengah 'berperang' dengan varian Omicron.

"Pesan utama hari ini adalah harus mengenal musuh untuk berperang," kata Prof. Tulio de Oliveira, Ph.D., direktur CERI, dalam jumpa pers virtual pada 25 November 2021.***