Diketahui, pada saat ini berbagai kerajaan bisnis keluarga miliarder di China telah diambil alih oleh para ahli waris mereka.
Namun, para ahli waris baru tersebut mungkin merasa lebih sulit untuk menavigasi dunia dunia kewirausahaan China yang bergejolak daripada orang tua mereka.
Ide-ide kewirausahaan bebas untuk semua telah diterapkan oleh rezim komunis pada tahun 1970-an, tetapi selama dua tahun terakhir telah terjadi tindakan keras pemerintah terhadap orang kaya.
Pada Oktober 2020, Partai Komunis China meningkatkan peraturan ke dalam bisnis swasta, termasuk usaha real estate, teknologi, dan pendidikan.
Secara keseluruhan, peraturan menghapus lebih dari 1,4 triliun dolar AS atau senilai Rp20,1 kuadriliun dari nilai pasar beberapa perusahaan terbesar di negara itu.
Miliarder China juga telah menghilang selama dua tahun terakhir, memicu kekhawatiran dari komunitas internasional.
Salah satunya adalah yang sempat terjadi pada pendiri Alibaba, Jack Ma beberapa waktu lalu.
Salah satu orang terkaya di China tersebut diketahui sempat diduga diculik oleh rezim komunis pada tahun lalu meskipun tidak ada bukti yang kuat untuk mengungkap kebenarannya.
Pada Oktober 2020, Jack Ma membuat pidato yang sekarang terkenal, di pertemuan puncak bisnis di mana ia menjadi viral karena mengutuk Partai Komunis China.