Nol Kasus Virus Corona, Negara Kiribati Ungkap Rahasianya

- 14 Mei 2020, 16:05 WIB
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19).
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay/Matryx

PIKIRAN RAKYAT - Virus Corona menjadi momok mengerikan bagi sebagian besar negara-negara di penjuru dunia. Kondisi tersebut terus menghantui penduduk di dunia akan dampak buruk yang ditimbulkan oleh pandemi ini.

Kendati demikian, meski ada sekitar 200 lebih negara di dunia yang terkena dampak virus corona, ternyata masih ada segelintir negara yang rupanya masih bebas dari kasus covid-19 ini.

Salah satu dari 13 negara di dunia yang hingga kini masil nihil laporan kasus virus corona yaitu Republik Kiribati.

Baca Juga: BIGBANG, BTS, TWICE, BLACKPINK Siap Comeback Tahun Ini, Kembalikan Kemeriahan K-POP Usai Lama Hiatus

Negara kepulauan di sisi sentral Samudera Pasifik tersebut sepertinya memiliki cerita unik di balik belum terjamahnya negara meraka dari virus corona.

Negara bekas jajahan kolonial Inggris yang merdeka pada tahun 1979 itu memiliki luas 800 kilometer persegi yang rentan terhadap kenaikan permukaan laut.

Negara itu pun merupakan salah satu negara termiskin dan terjauh dari semua negara di dunia dengan populasi penduduk mayoritas beragama Kristen hanya sebanyak 116.000 jiwa.

Baca Juga: Hilangkan Rasa Sedih, Nenek di Korea Selatan Habiskan 150.000 Kaleng Minuman Bersoda Selama 40 Tahun

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Mirror Kamis, 14 Mei 2020 wilayah negara Kiribati sangat kaya akan pohon kelapa yang tumbuh dan tersebar dimana-mana.

Bahkan, berkat pengolahan kelapa tersebut, mereka dapat memenuhi semua keperluannya seperti membuat kapal dan bangunan, jerami untuk atap dan lantai, serta serat untuk tali dan kain.

Kelapa, yang dikenal sebagai moimoti di negara itu, juga menjadi penawar dehidrasi yang ampuh dan nutrisi lain yang berguna bagi tubuh.

Baca Juga: Seorang Pekerja di Ghana Tularkan Virus Corona kepada 533 Pekerja Lain

Namun yang kini menjadi sorotan, banyaknya tumbuhan kelapa pun konon diklaim sebagai kucni status nol virus corona di negara tersebut.

Sebuah penuturan dikemukakan Rooti Tianaira seorang guru sekolah dasar di Tarawa, Ibu Kota negara itu.

"Kami menggunakan moimoto untuk bertahan melawan virus. Ini sangat kaya akan vitamin C dan vitamin A,” kata Rooti Tianaira.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Smartphone Dapat Membakar Kain Wol? Simak Faktanya

“Nenek moyang kita biasa makan kelapa parut dan noni-buah asli lain, yang dikenal karena rasanya yang menyengat tetapi memiliki khasiat memberi kesehatan-untuk sarapan, dan minum todak asam (jus kelapa fermentasi),” ungkapnya.

"Mereka kuat, tanpa penyakit. Jadi sekarang, buah-buahan lokal ini digunakan sebagai obat, untuk membangun sistem kekebalan tubuh kita, itulah khasiat unggulnya. Mereka dijual di kios-kios di pinggir jalan," ujar Rooti Tianaira.

Namun soal “rumor konyol” jika kelapa atau moimoto di Kiribati dapat menangkal virus corona, hal tersebut ditanggapi seorang jurnalis lokal setempat, Rimon.

Baca Juga: Diiming-imingi Hadiah Kecil, Pendeta Palsu Tega Perkosa 14 Bocah Laki-laki Sekaligus

“Tidak semua orang memiliki pohon kelapa sendiri, terutama di daerah berpenduduk padat, jadi mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetapi memiliki pohon di rumah terkadang menjual kelapa,” tutur Rimon.

"Ini masalah besar di sini. Sebagian besar orang hanya mendapat akses ke internet baru-baru ini, dan itu hanya membombardir mereka dengan informasi. Masalah kelapa itu tidak berbahaya, tetapi ada juga desas-desus bahwa kelapa dapat menghentikan COVID-19," imbuh Rimon.

Kava adalah minuman narkotika ringan dan menelannya bisa membuat orang lebih berisiko tertular penyakit menular karena biasanya diminum secara komunal, dari mangkuk bersama tempat cangkir dicelupkan, diminum, dan dicelupkan lagi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x