WHO Sebut Pandemi Corona Bisa Mengancam Kesehatan Mental Global

- 15 Mei 2020, 11:30 WIB
ILUSTRASI kesehatan mental.*
ILUSTRASI kesehatan mental.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona atau Covid-19 yang sudah merebak ke berbagai negara di dunia ini telah berdampak besar pada kehidupan sosial manusia.

Semua orang harus tetap tinggal di dalam rumah dan menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus.

Situasi ini pastinya berdampak pada kondisi mental banyak orang karena harus lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah untuk jangka waktu yang belum pasti.

Apalagi banyak orang yang juga merasa ketakutan dan cemas akan penularan virus corona yang begitu cepat. Bukan hal yang tak mungkin seseorang bisa mengalami stres berat akibat pandemi global ini.

Baca Juga: Cek Fakta: 78 Korea Utara Dikabarkan Jadi Mualaf, Simak Faktanya 

Saat stres dan rutinitas terganggu, normalnya orang-orang dari segala usia akan mengalami masa-masa sulit karena tak terbiasa harus dihadapkan dengan kondisi seperti ini.

Dilansir Pikiranrakyat-bekasi.com dari Reuters, Pakar kesehatan PBB memperingatakan bahwa pandemi corona ini bisa berdampak pada krisis penyakit mental secara global.

Devora Kestel, Direktur Departemen Kesehatan Mental Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan isolasi, ketakutan, ketidakpastian, dan kekacauan ekonomi menjadi penyebab tekanan psikologis.

Berdasarkan laporan PBB dan pedoman kebijakan tentang Covid-19 dan kesehatan mental, ia mengatakan peningkatan jumlah dan tingkat keparahan penyakit mental mungkin terjadi dan pemerintah harus mengedepankan masalah ini.

Baca Juga: Obati Rasa Rindu, Kini Air Zamzam Bisa Dibeli di Situs Daring Selama Bulan Ramadhan 

"Kesehatan mental dan kesejahteraan seluruh masyarakat sangat dipengaruhi oleh krisis ini dan merupakan prioritas yang harus segera diatasi," ujarnya.

Laporan tersebut menyoroti beberapa wilayah dan bagian masyarakat yang rentan terhadap tekanan mental, seperti anak-anak, dan remaja yang terisolasi dari teman dan sekolah, selain itu para petugas kesehatan yang melihat ribuan pasien terinfeksi dan meninggal akibat virus corona.

Studi dan survei yang muncul sudah menunjukkan dampak Covid-19 pada kesehatan mental secara global.

Para psikolog mengatakan peningkatan dalam kasus depresi dan kecemasan telah dicatat di beberapa negara.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini, Jumat 15 Mei 2020 

Kekerasan dalam rumah tangga pun meningkat. Selain itu, petugas kesehatan juga melaporkan peningkatan kebutuhan akan dukungan psikologis.

Reuters melaporkan berdasarkan wawancara dengan dokter dan perawat di Amerika Serikat, mengatakan bahwa mereka atau kolega mereka akan mengalami panik, kecemasan, kesedihan, mati rasa, mudah tersinggung, insomnia, dan mimpi buruk.

Di luar sektor kesehatan, laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan banyak orang yang tertekan dari isolasi fisik, sementara banyak yang lain takut akan infeksi, meninggal dunia, dan kehilangan anggota keluarga.

Baca Juga: Polisi Amankan Satu Keluarga Pembunuh Anak Gadisnya di Sulawesi Selatan 

Karena pandemi ini, jutaan orang menghadapi kekacauan ekonomi, kehilangan atau berisiko kehilangan pendapatan serta mata pencaharian mereka.

Tak hanya itu, kepanikan masyarakat juga meningkat saat maraknya tersebar informasi yang salah atau hoaks dan desas-desus tentang pandemi ini, yang akan membuat orang merasa cemas dan putus asa tentang masa depan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x