AS Buat Murka China Usai Lakukan Kesepakatan Senjata dengan Taiwan, Daratan Asia Bakal Jadi Medan Perang?

- 11 Juni 2022, 20:16 WIB
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat. /Reuters/Dado Ruvic/REUTERS

PR BEKASI - Kondisi invasi Ukraina dan Rusia hingga kini masih belum mereda.

Berbarengan dengan situasi itu, ternyata kini giliran konflik Amerika Serikat (AS) dan China di daratan Asia kembali memanas.

China menegaskan akan terus berjuang mencegah Taiwan melepaskan diri dari kekuasaan negaranya.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari RT, hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan China Jenderal Wei Fenghe.

Pihaknya langsung mengatakan kepada Menteri AS Lloyd Austin bahwa akan “berjuang dengan segala cara” untuk menahan Taiwan.

Baca Juga: Sejumlah Warga Amerika Serikat Menilai Ekonomi Negara Tersebut Buruk, Simak Rinciannya

Hal ini diungkapkannya ketika AS telah melakukan kesepakatan senjata dengan Taiwan yang bernilai sebesar jutaan dolar.

"Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, militer China tidak punya pilihan selain berperang dengan segala cara dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menghancurkan segala upaya 'Separatis Taiwan' untuk memisahkan Taiwan dari tanah air," kata Wei kepada Austin, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian.

“Militer China akan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” tambahnya.

Wei pun melakukan pertemuan dengan Austin di Singapura pada Jumat, 10 Juni 2022 di sela-sela konferensi pertahanan Dialog Shangri-La tahunan.

Baca Juga: Buat Amerika Serikat Waspada, Kim Jong Un Mendadak Uji Coba 3 Rudal Balistik di Tengah Invasi Rusia - Ukraina

Sebelum pertemuan itu, Presiden AS Joe Biden menyatakan bulan lalu bahwa Amerika akan melibatkan militernya dalam setiap potensi konflik antara China dan Taiwan.

Hal ini tampaknya mengabaikan kebijakan lama AS tentang 'ambiguitas strategis' di pulau itu dan hubungannya dengan Taiwan - Beijing.

Namun, Austin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak pernyataan Biden dan menyatakan bahwa AS berdiri dengan 'Kebijakan Satu China' yang mengakui tetapi tidak mendukung kedaulatan Beijing atas Taiwan dan tidak menjamin atau mengesampingkan intervensi militer AS jika China mengancam.

Desakan Blinken inilah yang menyebabkan pemerintah China marah besar kepada AS.

Pasalnya Blinken telah menuduh China terlibat dalam "retorika dan aktivitas provokatif" terhadap Taiwan.

Senada dengan Wu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada hari Kamis mengumumkan bahwa kesepakatan semacam itu “sangat melanggar prinsip satu-China.”***

 

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: RT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah