Baca Juga: Perjalanan Karier Samuel Mulia Sebelum Meninggal, Jurnalis Mode Senior Asal Denpasar
“Kehormatan yang luar biasa untuk menemukan kapal yang sangat terkenal ini,” ujarnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Guardian pada Senin, 27 Juni 2022.
“Dengan melakukan hal tersebut, (artinya) memiliki kesempatan untuk menceritakan kembali kisah kepahlawanan dan tugasnya pada mereka yang belum tahu soal kapal dan pengorbanan para krunya,” katanya melanjutkan.
Sammy B diketahui telah mengambil bagian dalam Pertempuran Samar, fase terakhir dari Pertempuran Teluk Leyte pada Oktober 1944.
Saat itu, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengalami kerugian kapal terbesar dan gagal mengusir pasukan AS dari Leyte, yang menginvasi mereka sebagai bagian dari aksi pembebasan Filipina.
Sejarah mencatat, kapal perusak melumpuhkan kapal penjelajah milik Jepang dengan menggunakan torpedo.
Secara signifikan, serang tersebut telah merusak yang lainnya.
Setelah menghabiskan nyaris semua amunisinya, kapal perusak itu dihantam secara habis-habisan oleh kapal perang utama Yamato tenggelam beserta dengan awak kapalnya.
Tercatat, dari 224 kru kapal, 89 tewas, 120 berhasil diselamatkan, termasuk Kapten Lt Cmdr Robert W Copeland.