Network
PR BEKASI - Ratu Elizabeth II dikabarkan meninggal kemarin diusia 96 tahun, yang meninggalkan jejak peristiwa bersejarahnya, termasuk kasus Pangeran Charles dan Diana.
Saat baru menerima tahta, Ratu Elizabeth II tampaknya menjadi sangat sadar akan peran monarki yang modern dan lebih seremonial dalam kehidupan publik dan politik.
Namun, aspek monarki yang dijalankan Ratu Elizabeth telah dihadapkan pada serangan publik yang datang hingga menimbulkan kelemahan pemerintah yang cukup signifikan.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Amanda Manopo Jawab Isu Mundur dari Ikatan Cinta hingga Ramalan Zodiak
Bahkan, telah mencapai puncaknya pada 1980-an dan 90-an hingga terbit Windsors dan Ratu Elizabeth II menjadi berita utama tabloid halaman depan.
Terutama kasus tentang perpisahan Pangeran Charles dan Diana pada 1992 banyak berbagai kalangan yang mengungkapkan tentang hubungan mereka, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Hollywood Reporter, pada Jumat, 9 September 2022.
Tahun 1992, sang ratu akan melihat Pangeran Andrew berpisah dari istrinya, Sarah Ferguson.
Baca Juga: Sabtu Diperingati Sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2022, Simak Penjelasannya
Ini juga memicu berita utama yang lebih memalukan bagi kerajaan.
Bahkan, setelah kematian Diana pada tahun 1997, ratu mendapat kecaman keras karena tidak berkabung di depan umum.
Dia juga gagal kembali dari Balmoral ke London, dan tampaknya menolak mengibarkan bendera setengah tiang di Istana Buckingham.
Baca Juga: Masa Kecil Ratu Elizabeth II hingga Memimpin Kerajaan, Simak Kisahnya
Di sisi lain, dia terpaksa tunduk pada tekanan dan berbicara kepada bangsa di TV.
Siaran itu, sehari sebelum pemakaman Diana, tampaknya telah meredam banyak permusuhan publik.
Ratu Elizabeth II kemudian harus menangani skandal yang muncul dari hubungan Andrew dengan pemodal dan terpidana pelanggar seks Jeffrey Epstein.
Dia dilaporkan membuat keputusan untuk menarik putra sulungnya dari tugas publik pada tahun 2019.***
