Lakukan Kolaborasi Ciptakan Vaksin Covid-19, Dubes Tiongkok: Indonesia Adalah Mitra yang Baik

- 25 Agustus 2020, 11:46 WIB
DUTA Besar Tiongkok H.E Xiao Qian (kiri) dan Sekretaris Utama BNPB Harmensyah di Graha BNPB pada 5 Juni 2020.*
DUTA Besar Tiongkok H.E Xiao Qian (kiri) dan Sekretaris Utama BNPB Harmensyah di Graha BNPB pada 5 Juni 2020.* /BNPB

 

PR BEKASI - Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia H E Xiao Qian menuturkan Tiongkok dan Indonesia memiliki hubungan dan kemitraan yang kuat dan mengharapkan kolaborasi kedua negara semakin meningkat di masa akan datang.

Xiao Qian mengatakan, bagi Tiongkok, Indonesia adalah mitra yang baik.

Hal itu yang menyebabkan Xiao Qian berharap Tiongkok dan Indonesia dapat menggunakan vaksin COVID-19 pada waktu yang bersamaan melalui kerja sama pengembangan vaksin.

Baca Juga: Khawatir Ekonomi Indonesia Diambang Resesi, Komisi XI DPR Desak Pemerintah Percepat PEN

"Kita (Tiongkok dan Indonesia) tidak hanya berbagi pengetahuan, kita juga berkolaborasi dalam vaksin," ucap Dubes Xiao Qian dalam seminar virtual Ambassador Talks With Scientists: Life in the Time of New Normal di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020 seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 25 Agustus 2020.

Selain itu, Xiao Qian juga mengatakan, Tiongkok telah menjadikan Indonesia di antara banyak negara sebagai prioritas untuk kerja sama vaksin Internasional.

"Saya ingin Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang menerima manfaat dari vaksin ini. Tiongkok dan Indonesia, kita menggunakan vaksin pada waktu yang bersamaan," katanya melanjutkan.

Baca Juga: Tol Sigli-Banda Aceh Segera Diresmikan, Pengamat: Dorong Investasi dan Raup Untung dari Selat Malaka

Selain itu Tiongkok juga melakukan kerja sama vaksin dengan 14 negara di dunia termasuk dengan Indonesia, Brasil, Bangladesh, Rusia, Pakistan, Chile, Arab Saudi, Meksiko, Kanada, dan Uni Emirat Arab.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Bekasi.com, Menteri BUMN Erick Tohir yang juga sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan pemerintah Tiongkok untuk membahas penanganan COVID-19 pada Kamis, 20 Agustus 2020.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir bersama Retno Marsudi menyaksikan penandatanganan antara PT Biofarma dengan Sinovac Biotech.

Baca Juga: Sinopsis Red 2, Kisah Agen Rahasia Diburu Pembunuh Bayaran yang Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV

Retno Marsudi menyebut dalam lembar kerja sama pertama tersebut, terdapat kesepakatan kedua perusahaan menyepakati ketersediaan vaksin COVID-19 hingga 40 juta dosis mulai November 2020 hingga Maret 2021.

Sementara untuk lembar dokumen kerja sama kedua, Sinovac Biotech akan memprioritaskan penyediaan vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021.

“Kami di Komite memperbesar dan melakukan berbagai daya upaya untuk mengurangi penyebaran virus sambil terus membangun kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan,” kata Erick Thoir.

Baca Juga: Lee Taemin Akan Rilis Album Ketiganya, SM Entertainment Sebut Lagunya Memiliki Daya Tarik

Kerja sama internasional di bidang vaksin lainnya adalah melakukan 3T (test, trace, treat), mendorong perubahan perilaku, menyiapkan kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin merah putih, dan terapi penyembuhan hingga menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi di dalam negeri untuk produksi serta vaksinasi massal.

Pemerintah Indonesia juga membuka diri dengan terus melakukan kerja sama kepada perusahaan lainnya untuk memastikan akselerasi ketersediaan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif untuk Indonesia.

Selain Sinovac, pembahasan kerja sama dengan industri farmasi Tiongkok lainnya sedang dilakukan seperti CanSino Biologics dan Sinopharm.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah