Penyakit Pernafasan di Tingkok Meningkat, Kementerian Kesehatan Meminta Klinik Pengobatan Dibuka Lebih Banyak

- 26 November 2023, 20:35 WIB
Ilustrasi pneumonia - Tiongkok menyebut bahwa tak ada patogen baru atau tidak biasa dalam wabah penumonia yang melanda negaranya saat ini.
Ilustrasi pneumonia - Tiongkok menyebut bahwa tak ada patogen baru atau tidak biasa dalam wabah penumonia yang melanda negaranya saat ini. /Freepik/Wirestock

PATRIOT BEKASI - Kementerian Kesehatan Tiongkok mengumumkan bahwa ada peningkatan signifikan penyakit pernafasan dan dada di negara mereka.

Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa penyakit pernafasan yang menarik perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini disebabkan oleh influenza dan penyebab lainnya.

Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional mengatakan gelombang infeksi saluran pernapasan belakangan ini disebabkan oleh campur tangan virus umum seperti virus influenza, rhinovirus, atau virus pernapasan syncytial, serta bakteri seperti Microplasma pneumonia, yang merupakan penyebab umum penyakit tersebut.

Baca Juga: Kumpay Waterpark Salah Satu Wahana Air Terbesar di Subang, Harga Tiket Masuk dan Fasilitas Simak di Sini

Kementerian Kesehatan Tiongkok pun meminta kepada pemerintah daerah untuk membuka lebih banyak klinik pengobatan demam.

Selain itu, mereka juga mengimbau agar memperkuat kampanye vaksinasi untuk anak-anak dan orang tua di saat Tiongkok memerangi gelombang penyakit pernapasan pada musim dingin pertama sejak dicabutnya pembatasan Covid 19.

"Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan klinik dan fasilitas perawatan terkait, memperpanjang jam layanan dan meningkatkan pasokan obat-obatan," kata juru bicara kementerian Mi Feng.

Mi Feng juga menyarankan agar setiap orang untuk memakai masker, dan meminta pemerintah setempat untuk fokus mencegah penyebaran penyakit di tempat-tempat ramai, seperti sekolah dan panti jompo.

Awal pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi meminta Tiongkok untuk memberikan informasi tentang peningkatan penyakit pernapasan dan pneumonia yang mengkhawatirkan pada anak-anak, seperti yang dilaporkan oleh beberapa laporan media dan badan pemantau penyakit menular global.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x