Tuduh Jenazah Bayi di Gaza hanya Boneka, Kini Media Israel Minta Maaf

- 3 Desember 2023, 17:41 WIB
The Jerusalem Post meminta maaf setelah menuding jenazah bayi di Gaza yang tewas akibat bom Israel boneka.
The Jerusalem Post meminta maaf setelah menuding jenazah bayi di Gaza yang tewas akibat bom Israel boneka. /Al Jazeera/

PATRIOT BEKASI - Media Israel, The Jerusalem Post, meminta maaf lantaran telah menuding foto bayi di Gaza yang tewas akibat bom zionis sebagai boneka.

Sebelumnya, di media sosial juga marak klaim yang menyebutkan bahwa jenazah bayi di Gaza yang bernama Muhammad Hani al-Azhar sebagai boneka. Narasi tersebut digaungkan oleh akun-akun pendukung Israel.

Dalam foto yang dibagikan oleh media seperti Al Jazeera maupun media lainnya, tampak jenazah bayi berusia dua bulan yang digendong oleh kakeknya setelah dia syahid di pelukan sang ibu akibat Israel yang membombardir Jalur Gaza sejak gencatan senjata berakhir.

Namun, media Israel maupun berbagai akun pendukungnya melontarkan narasi bahwa foto tersebut hanya menunjukkan boneka bayi. Bahkan menyebutnya Pallywood alias slang dari Hollywood dari Palestina.

Baca Juga: Polisi Amankan Enam Buruh Terduga Pengeroyokan Supir dan Perusakan Truk di Bekasi

The Jerusalem Post bersikeras akan hal ini, dan menekankan bahwa rekaman yang disiarkan oleh media Al Jazeera telah dimanipulasi.

Judul surat kabar di Jerusalem Post tersebut adalah 'Bias Al Jazeera, sembari menuding media itu mendukung Hamas dan menyiarkan gambar palsu.

“Sementara anak-anak warga sipil Israel masih disandera oleh teroris Hamas dan ISIS (ISIS) yang haus darah, warga Palestina terus memperlihatkan video boneka yang berpura-pura menjadi anak-anak yang sudah mati,” demikian bunyi artikel di The Jerussalem Post.

Akan tetapi, kini artikel tersebut telah dihapus oleh mereka setelah menuai banyak kritik keras di media sosial.

Para netizen yang mendukung Palestina menyatakan foto tersebut asli dan benar jenazah bayi bukan boneka, karena sang anak saat difoto sedang melalui masa post-portem Pallor Mortis (kondisi saat jenazah tampak pucat dan seperti lilin), Rigor Mortis (kondisi jenazah menjadi kaku), dan Tache Noir (saat mata jenazah menjadi hitam).

Lebih lanjut, The Jerusalem Post mengatakan pihaknya sangat menyesalkan artikel tersebut, dengan menyebut artikel mereka tidak memenuhi standar editorial dan karena itu diputuskan untuk dihapus.

Mereka pun menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa kesalahan ini akan dianggap dengan serius dan berupaya mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x