Muannas Alaidid Sebut Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas

24 November 2020, 19:19 WIB
Pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (tengah), saat menyapa pengikutnya dalam kegiatan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/

PR BEKASI – CEO Cyber Indonesia, Muannas Alaidid, mengatakan, tokoh agama dengan banyak pengikut sepatutnya harus berhati-hati dalam bersikap.

Muannas mengingatkan, walaupun seseorang punya sebuat habib, itu tidak membuat seseorang harus tak patuhi aturan hukum

"Jangan sampai masy menilai mentang2 habib punya pengikut, kemudian tdk taat hukum & tdk tersentuh dalam laporan apapun, yg membuat bnyk org tdk simpatik. Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas," cuit Muannas Alaidid, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid, Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: DKI Jakarta Ada di Urutan Lima Besar Kasus Covid-19, Satgas Minta Anies Tindak Pelanggar Protokol

Cuitan ini menyindir Imam Besar pentolan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Menurutnya, gelombang penolakan kehadiran Imam Besar FPI itu sudah meluas di Provinsi Jawa Barat.

Jika dilihat dari rekam jejaknya sepulang dari Arab Saudi, penolakan datang dari Kota Bandung dan Kabupaten Karawang. Selain itu, Front Pembela Masyarakat Indramayu Bersatu dan Relawan Indramayu Peduli Covid-19 menolak kehadiran Habib Rizieq di Provinsi Jabar, khususnya Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Berikan Peringatan kepada Orang yang Suruh Habib Rizieq Tes DNA, Buya Yahya: Beliau Dipilih Allah!

Seperti diketahui, Kapolres Bogor dicopot dari jabatannya lantaran adanya kerumunan Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung.

Bupati Bogor, Ade Yasin angkat bicara mengenai pencopotan AKBP Roland Ronaldy dari jabatan Kapolres Bogor.

Pencopotan tersebut menyusul adanya kerumunan Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 13 November 2020 lalu.

Baca Juga: Beri Nasihat Penting untuk Umat, NU Unggah Video Sebut Tukang Sapu Masjid Lebih Utama dari Imam

"Kondusivitas Kabupaten Bogor terjaga dengan kehadiran beliau. Masyarakat Bogor merasa kehilangan, dengan sosok beliau yang diterima semua kalangan," ucap Ade Yasin.

Ia mengaku bahwa memang pada saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tidak menerima permohonan izin dari penyelenggara kegiatan.

Akan tetapi, ia mengatakan bahwa Kapolres dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor tetap berkoordinasi.

Baca Juga: Berdoa di Hadapan Baliho Habib Rizieq, Sejumlah Bapak-bapak Ini Viral di Twitter

"Beliau (AKBP Roland) sosok humanis, selalu sinergis dengan Forkopimda dalam menangani permasalahan, khususnya Covid-19," ujarnya, yang sekaligus merupakan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor tersebut.

Ia menyebutkan, saat itu Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor sudah melakukan upaya preventif dengan menyiagakan petugas gabungan pada acara peletakan batu pertama masjid di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat yang berlokasi di Bogor yang dihadiri Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Ade Yasin mengaku akan memenuhi panggilan Polda Jabar setelah dirinya sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Tiongkok Berhasil Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Dewi Bulan untuk Ambil Batuan Bulan

Pemanggilan tersebut diketahui dalam rangka memberikan klarifikasi terkait kerumunan yang terjadi di Megamendung, Bogor.

Ia dan putri sulungnya, Nadia Hasna Humairah terkonfirmasi Covid-19 sejak Rabu, 18 November 2020, setelah melakukan tes usap pada Minggu, 15 November 2020.

Hingga kini, keduanya melakukan isolasi mandiri bersama di kediamannya di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler